Breaking News:

Virus Corona

GeNose dan CePAD, Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan Indonesia, Ini Bedanya dengan Rapid Test dan Swab

Simak penjelasan dua alat deteksi covid-19 yakni GeNose dan CePAD, apa bedanya dengan dengan Rapid Test dan Tes Swab?

DOK. KEMENRISTEK via Kompas.com
Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Badan Intelejen Negara, TNI AD, dan pihak swasta mengembangkan alat deteksi Covid-19 yang disebut GeNose. 

Sehingga dapat membantu proses tracing dan tracking Covid-19 di sejumlah tempat.

"Ini juga akan membuat nanti pergerakan-pergerakan besar misalnya di bandara, terminal, stasiun, maupun pusat pertokoan, termasuk di kampus, di kantor. Mudah-mudahan ini bisa lebih lancar kalau sistem online ini juga sudah berjalan baik," pungkas Bambang.

Baca juga: Antisipasi Varian Baru Covid-19, WNA dari Seluruh Negara Dilarang Sementara Masuk Indonesia

CePAD Siap Distribusi Terbatas di Jawa Barat

Salah satu anggota tim UnPAD, Muhammad Yusuf mengatakan bahwa alat rapid test ini telah siap untuk didistribusikan.

Namun terkait penggunaan alat screening virus corona (Covid-19) ini, masih terbatas pada wilayah Jawa Barat.

"Cepad siap diedarkan karena sudah memiliki izin edar. Saat ini memang penggunaannya masih terbatas di lingkungan Bandung dan Jawa Barat saja," ujar Yusuf, dalam konferensi perse virtual 'Genose UGM dan CePAD UnPAD', Senin (28/12/2020) sore.

Kendati demikian, ia menargetkan masyarakat luas bisa memanfaatkan CePAD pada 2021 mendatang.

"Tapi mudah-mudahan di tahun 2021 ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas," jelas Yusuf.

Terkait pemasaran ke luar negeri, Dosen Kimia FMIPA Unpad ini mengaku masih fokus untuk memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlebih dahulu.

"Apakah nanti akan ekspor atau tidak? Tentunya yang perlu kami upayakan untuk dikejar itu adalah memenuhi persyaratan WHO," kata Yusuf.

"Jadi memang awal-awal ketika kami mendaftarkan produk, awalnya kami belum resmi. Tapi kami juga senantiasa meningkatkan sensitivitas dan lain lain, alhamdulillah kemarin kita sudah di angka di atas persyaratan WHO sebagai rapid antigen," papar Yusuf.

Ia menyatakan tidak menutup kemungkinan bahwa inovasi ini bisa turut dipasarkan di luar negeri juga.

"Jadi mudah-mudahan ada upaya untuk bisa mengglobalkan produk ini," pungkas Yusuf.

Izin Kemenkes

Seperti diketahui, GeNose telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan sejak Kamis (24/12/2020).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
GeNoseCePADVirus CoronaCovid-19Bambang BrodjonegoroRapid Test
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved