Terkini Nasional
Dicecar soal Mimpi Rasul, Haikal Hassan Justru Anggap Pertanyaan Polisi Lucu: Gimana Buktiinnya?
Sekjen Habib Rizieq Center (HRC) Haikal Hassan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus pengakuan mimpi bertemu Rasulullah Nabi Muhammad.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center Haikal Hassan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus pengakuan mimpi bertemu Rasulullah Nabi Muhammad.
Dilansir TribunWow.com, seusai diperiksa Haikal memberi keterangan kepada awak media, seperti yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (28/12/2020).
Diketahui sebelumnya Haikal Hassan dilaporkan Sekjen Forum Pejuang Islam, Husin Sahab, atas pernyataan mimpi bertemu Nabi Muhammad yang diduga merupakan berita bohong (hoaks).

Baca juga: Ketika Haikal Hassan Bersenandung untuk Pemimpin: Tuhan Kirimkanlah Aku Pemimpin yang Baik Hati
Haikal mengaku dicecar dengan 20 lebih pernyataan oleh penyidik.
Ia menyebut ada satu pertanyaan yang mengherankan dirinya.
"Yang paling lucu itu, 'Apa bukti Haikal Hassan bermimpi berjumpa dengan Rasulullah?'," kata Haikal Hassan.
"Lah, bagaimana cara buktiinnya? Saya bilang, 'Waktu saya bermimpi, saya enggak bawa handphone', gitu," ucapnya sambil terbahak.
Ia kemudian segera beralih dari sorotan kamera menuju mobil yang menjemputnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, Haikal sempat dinyatakan reaktif Covid-19 saat menjalani rapid test sebelum diperiksa pada Rabu (23/12/2020).
Akibatnya ia dijadwalkan ulang untuk diperiksa.
Ustaz yang akrab disapa Babe Haikal itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Hasil swab test menunjukkan Haikal negatif dari Covid-19.
Baca juga: Pengakuan Hussein Shihab yang Polisikan Haikal Hassan soal Mimpi Rasul: Bisa Menyesatkan dan Bahaya
Meskipun begitu polisi meminta Haikal Hassan menjalani tes PCR agar hasil yang didapatkan lebih meyakinkan.
"Kita lanjutkan SOP selanjutnya melakukan swab rapid antigen, yang bersangkutan nonreaktif," kata Kabid umas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Rabu.
"Tetapi untuk lebih meyakinkan lagi, karena untuk dilakukan pemeriksaan demi keamanan petugas, berkoordinasi dengan yang bersangkutan, kemudian kita rujuk ke RS Polri untuk dilakukan PCR test lagi di sana," tambahnya.
Setelah kliennya dinyatakan negatif, kuasa hukum Haikal Hassan, Toni Singarimbun, menjelaskan maksud pernyataan "mimpi bertemu Rasulullah".
Ia menyebut Haikal hendak menghibur keluarga para laskar Front Pembela Islam (FPI) yang sedang berduka setelah insiden penembakan di Tol Jakarta-Cikampek.
Saat itu Haikal hadir dalam upacara pemakaman keenam laskar FPI yang tewas.
"Beliau bicara itu dalam rangka memberikan nasihat kepada keluarga, bukan kepada Muannas bukan kepada Husin 'kan," jelas Toni Singarumbun, Senin.
Lihat videonya mulai dari awal:
Tanggapan Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengaku heran Haikal Hassan diperiksa polisi.
Hal itu terkait dengan pengakuan Haikal Hassan yang mengaku bermimpi bertemu Rasulullah.
Menurut Refly Harun, ada keanehan dalam kasus tersebut.
Baca juga: Haikal Hassan Batal Diperiksa soal Ngaku Mimpi Rasul, Polisi: Demi Keamanan
Baca juga: Haikal Hassan Dipolisikan Gara-gara Ngaku Mimpi Rasul: Bukan Pernyataan, Hanya Hibur Keluarga FPI
"Jadi aneh ya, pertama Haikal Hassan menceritakan kalau dia pernah bermimpi bertemu Rasulullah," ujar Refly seperti yang dikutip dalam kanal YouTube Refly Harun, Selasa (29/12/2020).
"Tidak ada yang salah, orang mengatakan pernah bermimpi."
Tak hanya itu, ia juga heran karena Haikal Hassan diminta membuktikan mimpi oleh polisi.
Menurutnya, pelapor Haikal Hassan yang justru tampak bermasalah.

"Kalau ditanya buktinya, itu yang bermasalah," terang Refly.
"Yang bermasalah itu orang yang melaporkan dan membuat mimpi ini harus diperiksa."
"Bayangkan betapa absurd-nya masalah ini."
"Bagaimana caranya membuktikan bahwa seseorang bermimpi atau tidak," tambahnya.
Baca juga: Bela Rizieq Shihab yang Disindir Pengecut, Haikal Hassan: Beliau Pejuang, Tahu di Poso Kayak Apa?
Baca juga: Haikal Hassan Dilaporkan Polisi karena Mimpi, Refly Harun Sebut yang Tak Bisa Ditangani Jokowi
Hingga kini, memang belum ditemukan alat untuk membuktikan mimpi.
Tak hanya itu, menurut Refly, mimpi adalah privasi yang tak seharusnya diketahui banyak orang.
"Pertama tidak ada alat untuk membuktikan benar atau tidak mimpi tersebut," ujar Refly.
"Yang kedua, mimpi itu hal yang sangat privat yang hanya terkait antara orang yang bermimpi dan apa yang dia mimpikan."
"Tidak ada alat untuk memverifikasi apakah mimpi itu benar atau tidak."
"Namanya juga bermimpi," lanjutnya.
Terkait hal itu, Refly lantas menyinggung nama Politisi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.
Ia menyebut Ahmad Sahroni mendukung Haikal Hassan.
"Tak heran kalau Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III kalau enggak salah dari Partai Nasdem."
"Mendukung Haikal Hassan dan mengatakan 'Saya kerjaannya bermimpi terus'," tandasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Tami)