Virus Corona
Ini Kelompok WNA yang Tetap Bisa Masuk Indonesia meski Pintu Masuk Ditutup Sementara
Menlu Retno Marsudi menyatakan, mulai 1 Januari 2021 mendatang, WNA dari seluruh negara dilarang masuk untuk sementara ke Indonesia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tes RT PCR kemudian diberlakukan kembali kepada para WNA setibanya di Indonesia.
"Pada saat kedatangan di Indonesia, melakukan pemeriksaan ulang RT PCR," ujar Retno.
"Apabila menunjukkan hasil negatif, maka WNA melakukan karantina wajib selama 5 hari terhitung sejak tanggal kedatangan."
Retno menuturkan seusai menjalani karantina selama lima hari, WNA masih harus kembali melakukan tes RT PCR sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Berikut Daftar Penyakit Tertentu yang Dianggap Layak atau Belum Layak Terima Vaksin Covid-19
Baca juga: Wilayah dengan Risiko Penularan Covid-19 Tinggi akan Jadi Prioritas Distribusi Vaksin Sinovac
Simak video selengkapnya mulai menit ke-5.05:
Vaksin Covid-19 Tetap Efektif Lawan Varian Baru
Sementara itu, sejumlah perusahaan pembuat vaksin Covid-19 mengklaim, vaksin buatan mereka tetap ampuh menghadapi varian baru Virus Corona yang menyebar di Inggris.
Empat perusahaan vaksin itu adalah Moderna, CureVac, AstraZeneca, dan Pfizer & BioNTech.
Varian baru Virus Corona yang menyebar diketahui memiliki nama B.1.1.7 dengan tingkat penularan yang mencapai 70 persen lebih mudah menyebar.
Dikutip dari Kompas.com, Ugur Sahin direktur eksekutif perusahaan BioNTech yang bekerja sama dengan Pfizer menjelaskan, data soal keampuhan vaksin melawan varian baru Virus Corona akan diperoleh dalam beberapa minggu ke depan.
"Secara keilmuwan besar kemungkinan respon imun yang dibuat oleh vaksin ini bisa juga mengatasi mutasi yang ada," kata Ugur dalam percakapan dengan wartawan.
Diketahui mutasi dari virus penyebab Covid-19 itu telah terdeteksi di Inggris sejak September tahun 2020 lalu.
Varian virus ini menjadi perhatian serius karena diperkirakan mampu menyebar 70 persen lebih mudah dibanding sebelum bermutasi.
Dikutip dari reuters.com, Kamis (24/12/2020), adanya mutasi virus baru ini mengharuskan pemerintah Inggris memperketat aturan terkait Covid-19.
Pemerintah Inggris melaporkan sudah ada 40.000 kasus infeksi baru.