Breaking News:

Terkini Daerah

Sosok Pengusaha Travel Haji Terduga Teroris di Mojokerto, Biasa Ikut Pengajian hingga Simpan Senjata

Ketua RT menceritakan sosok pengusaha biro travel umroh dan haji yang ditangkap atas dugaan terlibat dalam kegiatan terorisme.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
SURYA/Mohammad Romadoni
Kondisi rumah terduga teroris Dusun/ Desa Pungging RT04/ RW 05 Nomor 30, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. 

Pihak kepolisian masih mendalami latar belakang HA sebagai terduga teroris.

"Untuk yang kemarin (Penangkapan terduga terorisme,Red) masih dalam penanganan yang sampai hari ini masih proses," ungkap Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Kesaksian Ali Imron soal Sosok Teroris Zulkarnaen: Ajarkan Ilmu Militer hingga Siapkan Bahan Peledak

Kesaksian Pakar Pernah Interogasi Langsung Teroris

Sementara itu, Kepala Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Benny Mamoto mengungkapkan pengalamannya pernah menginterogasi teroris secara langsung.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Minggu (20/12/2020).

Diketahui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror baru-baru ini menangkap tersangka teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) Zulkarnaen alias Arif Sunarso dan Taufik Baulaga alias Upik Lawanga di Lampung.

Menurut Benny, tersangka teroris yang ditangkap sudah terlatih mengantisipasi pemeriksaan.

"Berdasarkan pengalaman kami menangani itu dan berdasarkan pengalaman mereka ketika ditangani itu sama, mereka selalu siap menghadapi kondisi apapun," kata Benny Mamoto.

"Jadi saya beri contoh, dengan tertangkapnya amir (pemimpin) mereka, itu sudah ada otomatis penggantinya siapa, itu sudah ditetapkan urutan berikutnya siapa," ungkapnya.

Dengan demikian kegiatan organisasi tetap dapat berjalan sesuai pergantian pemimpin.

Menurut Benny, umumnya seorang tersangka teroris ditangkap, organisasinya akan melakukan konsolidasi terlebih dahulu.

Mereka tidak akan melakukan gerakan apapun alias tiarap.

Benny juga menyinggung kelompok JI ini terafiliasi dengan kelompok di Afghanistan yang dananya bersumber dari narkoba.

Tidak hanya itu, beberapa anggotanya merupakan alumni dari kelompok teroris di Suriah.

"Mereka selalu berubah ketika satu modus sudah ketemu oleh aparat. Sebagai contoh pelajaran yang kita ambil dari mereka, dulu kami temukan buku bagaimana cara menghindari pelacakan oleh aparat," ungkap Benny.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Travel HajiPengusahaTerorisMojokertoTerorisme
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved