Reshuffle Kabinet
Sebut Sandiaga Uno Kurang Sesuai Jadi Menparekraf, Pengamat Politik Ungkap Posisi yang Tepat
Pengamat Politik Adi Prayitno memberikan tanggapannya terkait kebijakan reshuffle atau perombakan kabinet.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Dirinya mencontohkan Menteri Pendidikan dan Kebudataan Nadiem Makariem yang dinilai tidak banyak kontribusinya bagi pendidikan di Tanah Air.
"Kita ingat banyak orang hebat, pengusaha yang kemudian pada periode awal Pak Jokowi penuh sanjungan," kata Adi Prayitno.
"Kita ingat Pak Nadiem, Gojeknya luar biasa, pengusaha juga tapi tidak ada manuver satupun," ungkitnya.
Simak videonya mulai menit ke- 9.40
Sandiaga Ditarget Jokowi 1 Tahun Harus Ada Perubahan di Sektor Pariwisata
Sandiaga Salahuddin Uno telah dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Rabu (23/12/2020).
Pada saat memberikan pernyataan seusai dilantik, Sandiaga mengatakan dirinya ditargetkan untuk membuat sebuah perubahan dalam jangka waktu satu tahun.
Mantan calon wakil presiden pada pemilu 2019 itu mengakui tugas yang kini diembannya tergolong berat.

Baca juga: Sandiaga Uno Direkrut Jadi Menteri Jokowi, Refly Harun: Untuk Mengikat Gerindra di Pilpres 2024
Dikutip dari YouTube Kompastv, Sandiaga menjelaskan ia memiliki tiga gagasan utama dalam menjalankan tugasnya sebagai Menparekraf.
Ketiga gagasan itu adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Pertama, Sandiaga menjelaskan soal inovasi.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu lalu menceritakan bahwa dirinya diberi satu tahun untuk mengembangkan 5 destinasi wisata super prioritas.
Kelima destinasi wisata itu yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
"Karena kita harus bergerak secara cepat bahwa presiden arahannya dan bapak Wapres dalam satu tahun ini harus ada quick win (kemenangan cepat -red), harus ada perubahan yang mendasar pada saat kita berbenah terhadap destinasi 5 super prioritas," jelas Sandi.
Sandi mengatakan inovasi dilakukan secara 360 derajat atau menyeluruh, mulai dari busana, tarian, infrastruktur, hingga kuliner.