Kasus Terorisme
Diduga Terlibat Terorisme, Pemilik Travel Haji dan Umrah Ditangkap, Ditemukan Sejumlah Senjata Tajam
Sebuah rumah sekaligus kantor travel Haji dan Umrah digerebek Densus 88 karena diduga terlibat terorisme di Jalur Provinsi Mojokerto-Pasuruan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebuah rumah sekaligus kantor travel Haji dan Umroh digerebek Densus 88 karena diduga terlibat terorisme di Jalur Provinsi Mojokerto-Pasuruan, Jawa Timur pada Rabu(23/12/2020).
Satu orang terduga teroris yakni pemilik usaha travel Haji dan Umrah itu ditangkap dalam penggerebekan tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV pada Jumat (25/12/2020), Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo mengatakan bahwa orang tersebut kini tengah diperiksa.

Baca juga: Sosok Pengusaha Travel Haji Terduga Teroris di Mojokerto, Biasa Ikut Pengajian hingga Simpan Senjata
"Langkah-langkah yang sekarang teman-teman dari Brimob untuk melaksanakan pemeriksaan."
"Jadi untuk yang kemarin itu masih dalam penanganan, dan saat ini masih diproses," jelas Slamet.
Dari hasil penyelidikan, satu orang terduga teroris itu berinisial HAB (53).
Dia merupakan warga asal Surabaya yang kemudian pindah dan menikah dengan istrinya, NA.
HAB disebut baru menikah dengan NA pada sekitar empat atau lima tahun lalu.
NA sendiri merupakan warga asli di daerah TKP (Tempat Kejadian Perkara) tersebut.
Rumah itu disebut milik NA.
Terkait keterlibatan HAB dengan dugaan tindakan terorisme, warga sekitar mengaku tidak tahu sama sekali.
Mereka mengaku tidak terlalu tahu aktivitas HAB dan NA karena rumahnya terletak di dekat jalan raya.
"Suaminya itu namanya HAB, saya juga tidak tahu," kata Ketua RT, Sukeri.
Terkait alasan HAB ditangkap, hingga kini belum ada informasi resmi dari polisi.
Baca juga: Diperintahkan Langsung Pendiri JI, Pengakuan Teroris Zulkarnaen Buat Tim Generasi Baru: Saya Diklat
Dikutip dari Tribun Jatim, penangkapan ini dipimpin oleh Kanit Intelijen Densus 88 AKBP Faisal Syahroni.
"Benar, ada penindakan. Kini kasusnya ditangani oleh Mabes Polri," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Surabaya, Kamis, (24/12/2020)
Selain HAB, polisi juga mengamankan istri dan ketiga anaknya.
Dalam penggerebekan itu, polisi juga mengumpulkan sejumlah barang bukti antara lain, sebuah busur panah, 10 buah anak panah, satu buah parang, enam buah golok, satu buah pisau, empat buah Dosbook HP merk Vivo.
Ada pula, satu buah KTP milik terduga pelaku, satu buah KTP milik istri terduga pelaku, satu buah NPWP milik terduga pelaku, satu buah paspor milik terduga pelaku dan sebuah dompet pria warna hitam.
Tidak Ada Keanehan
Berdasarkan keterangan warga setempat, sosok HA tidak memiliki keanehan dan biasa berkomunikasi layaknya warga pada umumnya.
Dikutip dari Kompas.com, penangkapan itu dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
"Ya benar, ditangani Mabes Polri," katanya singkat melalui pesan elektronik, Kamis (24/12/2020) siang.
Ketua RT 04, Sukeri (41) tidak mengetahui terkait detail kronologi penangkapan terduga teroris tersebut.
Kala itu ia diperintahkan oleh kepala desa untuk mendatangi rumah terduga pelaku untuk mengambil salinan kartu keluarga (KK) dan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) HA.
"Tadi dihubungi sama Pak Kades untuk mengambil fotokopi KK dan KTP namun istri bersangkutan kalau semua identitas sudah dibawa petugas," terang Sukeri.
Dikutip dari TribunMojokerto.com, Sukeri menjelaskan, HA sudah lima tahun tinggal di Desa Pungging.
Namun baru dua tahun ini menjalani usaha biro travel dan umrah.
"Tidak pernah yang aneh-aneh kalau komunikasi seperlunya sama seperti masyarakat pada umumnya kalau ada kegiatan pengajian begitu," ujar Sukeri.
Di rumahnya itu, HA tinggal bersama istrinya NA (56) dan tiga orang anaknya. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunjatim.com dengan judul Polisi Tangkap Pengusaha Travel Haji Terduga Teroris di Pungging Mojokerto dan Kompas.com dengan judul "Densus 88 Tangkap Pengusaha Biro Haji dan Umrah Terduga Teroris di Mojokerto"