Breaking News:

Virus Corona

Ada Mutasi Virus Corona di Inggris, Menristek: Pengembangan Vaksin Tetap on Track

Covid-19 atau Virus Corona jenis baru mulai menyebar di Inggris, Menristek beri tanggapan terkait pengaruhnya terhadap pengadaan vaksin di Indonesia

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/KompasTV
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI, Bambang Brodjonegoro soal adanya mutasi Virus Corona di Inggris. 

TRIBUNWOW.COM - Covid-19 atau Virus Corona jenis baru mulai menyebar di Inggris.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (25/12/2020) varian baru Virus Corona yang diberi nama VUI 202012/01 itu diklaim memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibandingkan virus aslinya.

Menanggapi hal itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI, Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa sejauh ini kondisi tersebut belum mempengaruhi pengujian vaksin yang sedang dilakukan.

Baca juga: Satgas Covid-19: Distribusi Vaksin akan Dilakukan Bertahap, Diutamakan pada Wilayah Berisiko Tinggi

Baca juga: Uji Coba Sementara di Turki Sebut Vaksin Covid-19 Sinovac 91,25% Efektif, Beri Efek Samping Berikut

Oleh karenanya, dirinya memastikan bahwa keefektifan dari vaksin yang diuji masih sesuai dengan karakter Virus Corona yang menyebar di Tanah Air.

"Paling tidak sampai mutasi yang terjadi di Inggris ini belum ada bukti bahwa trend ini atau varian ini mengganggu efektivitas dari vaksin," ujar Bambang.

"Jadi pengembangan vaksin tetap on track," tegasnya.

Meski begitu, menurutnya tidak menutup kemungkinan bahwa mutasi Virus Corona itu juga terjadi di Indonesia.

Dengan begitu maka harus ada pembaruan vaksin untuk menyesuaikan dengan karakter virusnya.

Hal itu berkaca pada penyebaran Virus Flu yang terus dilakukan peng-update-an vaksinya.

"Tetapi kita jangan lupa bahwa virus SARS-CoV-2 ini bagian dari keluarga besar Virus Corona atau sangat dekat dengan Virus Flu," katanya.

"Khusus untuk flu saat ini vaksinnya harus diupdate atau diganti setiap dua atau tiga tahun karena mutasi."

"Jadi artinya meskipun sampai saat ini mutasi itu tidak menganggu pengembangan vaksin, tetapi kita tetap melakukan survenlens sehingga kita tahu suatu saat apakah ketika terjadi mutasi baru hingga virusnya berubah karakternya barangkali perlu dilakukan modifikasi terhadap vaksinya," pungkasnya.

Simak videonya lengkapnya:

BPOM: Vaksinasi Hanya Dilakukan dengan Vaksin yang Aman, Bermutu, dan Efektif

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito menjawab keraguan terkait vaksin Covid-19.

Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube Badan POM RI, Kamis (24/12/2020), Penny mengatakan bahwa vaksinasi menjadi upaya penting untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Dirinya lalu memastikan bahwa dalam pengadaan vaksin hingga melakukan vaksinasi nantinya pemerintah tidak asal-asalan.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito menjawab keraguan terkait vaksin Covid-19.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito menjawab keraguan terkait vaksin Covid-19. (Youtube/Badan POM RI)

Baca juga: Daftar Vaksin Covid-19 yang Bisa Digunakan di Sejumlah Negara, Apa Saja?

Baca juga: Sinovac Dikabarkan Jadi Vaksin Covid-19 Paling Lemah, Jubir Vaksin: Tak Ada Informasi Resmi dari WHO

Menurutnya membutuhkan proses dan waktu yang panjang sebelum vaksin tersebut disuntikkan kepada penerima.

Satu di antaranya menurut Penny adalah melalui pemeriksaan di BPOM untuk memastikan tingkat keamanan dari vaksin tersebut.

"Dan telah menjadi komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, bermutu, dan efektif, secepatnya," ujar Penny.

"Dan menjadi tugas Badan POM, untuk memastikan bahwa aspek mutu, keamanan dan khasiat dari vaksin Covid-19 ini yang akan digunakan, dipastikan," jelasnya.

Oleh karenanya pihaknya mengaku mengusahakan bahwa akan mengeluarkan izin edar terhadap vaksin Covid-19 jika memang sudah dipastikan aman.

Dirinya mengaku saat ini BPOM masih menunggu hasil uji klinik yang dilakukan.

"Bersama para ahli dibidangnya dalam komite advisory yang mandiri Badan POM akan mengevaluasi dan menerbitkan emergency use authorization setelah mendapatkan data scientific hasil uji klinik yang cukup," ungkap Penny.

"Apabila semua persyaratan dipenuhi maka persetujuan penggunaan dalam masa darurat atau emergency use authorization barulah dapat diterbitkan," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Virus CoronaCovid-19InggrisVaksinBambang Brodjonegoro
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved