Terkini Nasional
Gibran dan PDIP Santer Disebut Terlibat Skandal Bansos, Ade Armando: Cari Sensasi Saja
Pakar ilmu komunikasi Ade Armando menanggapi kasus suap bantuan sosial (bansos) yang menyeret nama putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Untuk setiap paket bansos bernilai Rp300 ribu, sejumlah Rp10 ribu masuk ke kantong Juliari Batubara.
Diperkirakan jumlah hasil korupsi tersebut mencapai puluhan miliar rupiah.
Menurut Ade, kesewenang-wenangan Juliari bermula saat ia menunjuk dua orang tim yang akan menentukan vendor.
"Sialnya, menterinya enggak tahu diri. Ia memanfaatkan peluang yang diberikan regulasi darurat tersebut untuk dengan suka-suka menunjuk hanya vendor yang bersedia terlibat dalam komplotan busuk merampok uang rakyat," ungkap Ade.
Menurut Ade, hal yang lebih penting untuk diulas adalah jaringan perusahaan yang dimiliki Kementerian Sosial dan nama-nama pemilik vendor.
Lihat videonya mulai dari awal:
Gibran Minta Saksi yang Tuding Dirinya Angkat Bicara
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, membantah terlibat dalam kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Kompas Petang, Senin (21/12/2020).
Diketahui Gibran disebut-sebut merekomendasikan PT Sritex sebagai pembuat tas berisi bansos kepada Menteri Sosial nonaktif Juliari Batubara.
Baca juga: Refly Harun: Siapapun yang Merekomendasikan PT Sritex Termasuk Gibran, Potensial Dapat Untung
Menangapi tuduhan itu, Gibran meminta semua pihak menunggu penyelidikan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ini 'kan proses dari KPK sudah berjalan. Nanti akan kelihatan terang, akan kelihatan jelas siapa pemain-pemainnya," komentar Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui nama Gibran disebut-sebut dalam pemberitaan sebuah majalah jurnalistik.
Menanggapi hal itu, Gibran menilai pemberitaan tersebut tidak menyertakan bukti.