Terkini Nasional
FPI Sempat Sebut sebagai Fitnah Besar, Senjata Api Milik Laskar Kini akan Diperiksa Komnas HAM
FPI sebelumnya sempat menyatakan bahwa laskar yang dituding memiliki senjata api adalah sebuah fitnah besar dan tidak benar.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kini akan mulai menyelidiki senjata api yang digunakan oleh para anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) dalam baku tembak melawan polisi di sekitar jalan tol Jakarta-Cikampek, Karawang pada Senin (7/12/2020).
Komnas HAM menilai pemeriksaan senjata api menjadi hal penting sebab pihak kepolisian dan FPI memberikan keterangan yang bertentangan.
Rencananya, Komnas HAM akan meminta akses langsung dari Polri untuk menyelidiki senjata api yang disebut digunakan laskar dalam peristiwa baku tembak.

Baca juga: Polri dan Komnas HAM Persilakan Masyarakat Datang Memberi Kesaksian soal Penembakan Laskar FPI
Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.
"Kami sekarang akan memeriksa atau mendalami soal senjata api dan hasil uji balistik," kata Beka kepada Kompas.com, Selasa (22/12/2020).
Beka menyinggung bagaimana sampai saat ini pihak kepolisian dan FPI mempunyai argumen berbeda soal kepemilikan senpi para laskar.
"Artinya kan memeriksa, mengklarifikasi, keterangan FPI maupun polisi, karena FPI kan bilang tak ada senjata api, bahkan senjata saja tak ada, sedangkan polisi bilang FPI memiliki senjata api," ujar Beka.
Sebelumnya diberitakan, Bareskrim Polri telah mengungkapkan fakta baru terkait dugaan kepemilikan senjata api yang digunakan oleh laskar FPI.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (19/12/2020), Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Andi Rian R Djajadi mengatakan ada kecocokan antara proyektil di tempat kejadian perkara (TKP) dengan dua senjata api yang diamankan yang diduga milik laskar FPI.
Menurut Andi Rian, fakta tersebut diketahui berdasarkan hasil uji balistik.
Uji balistik dilakukan dengan memeriksa alat bukti berupa dua senjata api yang diduga digunakan laksar FPI untuk menyerang anggota kepolisian.
Uji balistik juga dilakukan menyusul sebelumnya polisi mengklaim menemukan jelaga di tangan anggota laskar FPI yang tewas.
"Ada kecocokan (antara dua senjata api yang diduga digunakan anggota laskar FPI dengan proyektil yang ditemukan di TKP atau mobil polisi)," Andi Rian ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Selain itu berdasarkan hasil uji balistik diketahui bahwa jenis dua senjata api yang digunakan adalah model rakitan.
Terkait dari mana asal-asul senjata api rakitan tersebut, menurut Andi Rian belum sampai ke situ.
Pasalnya fokus penyidikannya sejauh ini untuk membuktikan kebenaran kepemilikan senjata api tersebut.
"Senjata model revolver non-pabrikan. Bahasa pasarnya rakitan. Amunisi yang digunakan kaliber 9 mm," jelasnya.
"Penyidik saat ini lebih fokus kepada penggunaan (senpi) secara tidak sah, asal-usulnya bisa dari mana-mana," sambungnya.
Selain dua senjata api, ikut diamankan juga beberapa barang bukti lainnya, seperti tujuh butir peluru, tiga selongsong peluru, sebilah celurit, dan sebilah pedang katana.
Barang-barang bukti tersebut diklaim milik laskar FPI yang digunakan pada saat kejadian penyerangan terhadap anggota kepolisian.
Baca juga: Diduga Menghasut, Jubir FPI Munarman Dipolisikan Terkait Pernyataan soal Kasus Penembakan Laskar
FPI: Itu Fitnah Besar
Beberapa minggu yang lalu, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman membantah ketika disebut ada aksi baku tembak yang menyebutkan pihaknya membawa senjata api.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Senin (7/12/2020), Munarman menyebutnya hal itu sebagai fitnah besar.
Dalam kesempatan itu, Munarman mulanya menjelaskan kronologi yang terjadi.
Baca juga: Ada Kemungkinan Makam Laskar FPI Dibongkar untuk Autopsi, Polisi Tak akan Tutupi Data: Kami Siap
Dikatakannya bahwa saat kejadian, rombongan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab melakukan perjalanan dari Sentul, yakni Senin (7/12/2020) dini hari.
Namun yang menjadi kecurigaan lantaran ada pihak yang membuntuti rombongan dari belakang hingga mencoba memberhentikan.
"Di dalam perjalananya ada orang yang menguntit sejak dari keluarnya beliau dari Sentul itu," ujar Munarman.
"Terus dikuntit dan akhirnya para penguntit ini berusaha memotong entah apa tujuannya," jelasnya.
Merespons hal itu, menurut Munarman, para pengawal yang merupakan laskar FPI pun mencoba melindungi dan mengamankan Habib Rizieq.
"Reaksi normal karena bertugas untuk mengawal," katanya.
Namun Munarman membantah tegas ketika dalam tindakan itu ada aksi baku tembak.
Karena menurutnya, pihaknya tidak memiliki senajata api apapun.
Oleh karenanya ia menyebut sebagai fitnah ketika laskar FPI membawa senjata api.
"Yang patut diberitahukan bahwa fitnah besar kalau laskar kita diserbu membawa senjata api dan tembak menembak. Laskar kami tidak pernah dibekali dengan senjata api," tegasnya.
"Kami terbiasa tangan kosong, kami bukan pengecut," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Polisi Klaim Temukan Kecocokan antara Proyektil dengan Senjata Api yang Diduga Milik Laskar FPI dan "Komnas HAM Mulai Selidiki Kepemilikan Senjata Api dalam Bentrok Polisi dengan Laskar FPI"