Kabar Tokoh
Dedi Mulyadi Minta Seorang Bapak Beranak 3 Berhenti dari Pekerjaannya saat Lewat Depan Rumah
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta seorang bapak untuk berhenti dari pekerjaannya.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta seorang bapak untuk berhenti dari pekerjaannya.
Ia adalah seorang tukang patri keliling yang profesinya tergerus zaman.
Sekarang ini kita sudah sulit menemukan lagi tukang patri keliling.
Baca juga: Bongkar Alasan Teddy Ogah Temui Anak-anak Sule, Pengacara Balas Sindir: Emang Mereka Aja yang Sibuk?
Tukang patri adalah penjual jasa menambal peralatan rumah tangga dari logam yang bocor.
Bisa disebut tukang las tradisional.
Dalam satu kesempatan, tukang patri keliling berjalan di depan rumah anggota DPR RI Dedi Mulyadi di Purwakarta.
Dedi Mulyadi pun memanggilnya dan mengajaknya berbincang.

Baca juga: Atta Halilintar dan Aurel Diisukan Putus, Ashanty Gelagapan Akui Perubahan Sikap Anaknya: Lebih Diam
Diketahui tukang patri keliling itu seorang pria berusia 40 tahunan asal Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.
Sehari-hari dia berkeliling menjajakan jasanya di Purwakarta.
Dia pun mengontrak sebuah kamar seharga Rp 200 ribu per bulan di Cikampek.
Meski sudah jarang orang menggunakan jasanya, pria ini tetap bertahan menjadi tukang patri keliling.
Baca juga: Anak Sule Tuduh Teddy Diam-diam Jual Aset Lina Jubaedah, sang Pengacara Bela: Pasti Ada Pemalsuan
"Saya masih punya tanggungan keluarga, ada istri dan tiga anak di rumah," kata pria itu menjawab pertanyaan Dedi Mulyadi mengapa masih bertahan jadi tukang patri keliling.
Dia mengatakan, dalam sehari kalau lagi ramai, bisa mendapatkan uang Rp 40 ribu. Namun jika lagi sepi, dalam tiga hari bisa tidak mendapatkan uang sepeserpun.
"Jadi hanya pegal dan cape saja karena terus berjalan keliling kampung," kata pria itu.
Dari kamar kosnya di Cikampek ke Purwakarta ia kerap naik angkot.
Sekali naik angkot bisa Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu. Jadi pulang pergi bisa sampai Rp 20 ribu.
Jika tak punya ongkos pulang karena belum mendapatkan uang, tukang patri keliling ini memilih menginap di mana saja, sesuka hati.
Uang jasa yang diterimanya untuk satu kali mematri antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu, dia tidak mematok tarif.
Baca juga: Bantah Putus dengan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Perlihatkan Cincin Tunangan: Masih Dipakai
Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi sempat menjabarkan tentang perputaran roda ekonomi di antara rakyat kecil.
"Jadi rakyat kecil itu kalau ketelnya bocor, langsung dipatri oleh tukang patri. Kalau sepatu atau sandalnya jebol, langsung disol oleh tukang sol. Kalau payungnya rusak, langsung diperbaiki oleh tukang payung. Jadi ekonominya berputar, tukang-tukang seperti ini kebagian," kata Dedi.
Meski begitu, khusus untuk tukang patri keliling yang kini sudah tergerus zaman, Dedi Mulyadi meminta kepada pria itu untuk segera alih profesi.
Sebab mereka yang menggunakan jasa tukang patri, makin kesini semakin hilang.
Tak heran, tukang patri keliling ini bisa sampai tiga hari tak mendapatkan uang seperpun.
Baca juga: Akan Update Data Penerima Bansos Setiap Hari, Risma Jamin Semuanya Transparan: Tidak Ada Lagi Tunai
Pria asal Ciawi ini pun sepakat dan dalam hatinya ia sebenarnya ingin berjualan kopi seduh tapi tak punya modal.
Tanpa pikir panjang, Dedi Mulyadi lalu memberikan sejumlah uang untuk modal usaha pria itu berjaualan kopi seduh.
Pria itu pun langsung bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Dedi Mulyadi.
Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan tukang patri keliling itu, kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positifdari warganet. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Tukang Patri Keliling Tergerus Zaman, Kadang 3 Hari Tak Dapat Uang, Dedi Mulyadi Minta Ganti Profesi."