Breaking News:

Terkini Daerah

Kesaksian Pakar Pernah Interogasi Langsung Teroris JI, Ungkap Ada Strategi Rahasia: Jangan Pakai HP

Kepala Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Benny Mamoto mengungkapkan pengalamannya pernah menginterogasi teroris secara langsung.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
23 terduga teroris Jaringan Jamaah Islamiyah (JI), termasuk Zulkarnaen dan Upik Lawanga, menginjakan kaki di apron kargo Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (16/12/2020) siang. 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Benny Mamoto mengungkapkan pengalamannya pernah menginterogasi teroris secara langsung.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Minggu (20/12/2020).

Diketahui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror baru-baru ini menangkap tersangka teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) Zulkarnaen alias Arif Sunarso dan Taufik Baulaga alias Upik Lawanga di Lampung.

Pakar ilmu kepolisian dan terorisme Benny Mamoto menganalisis penangkapan teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI), Minggu (20/12/2020).
Pakar ilmu kepolisian dan terorisme Benny Mamoto menganalisis penangkapan teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI), Minggu (20/12/2020). (Capture YouTube TvOne)

Baca juga: Pakar Ungkap Isi Buku Pedoman Teroris Jamaah Islamiyah: Soal Kekuatan sampai Penguasaan Wilayah

Menurut Benny, tersangka teroris yang ditangkap sudah terlatih mengantisipasi pemeriksaan.

"Berdasarkan pengalaman kami menangani itu dan berdasarkan pengalaman mereka ketika ditangani itu sama, mereka selalu siap menghadapi kondisi apapun," kata Benny Mamoto.

"Jadi saya beri contoh, dengan tertangkapnya amir (pemimpin) mereka, itu sudah ada otomatis penggantinya siapa, itu sudah ditetapkan urutan berikutnya siapa," ungkapnya.

Dengan demikian kegiatan organisasi tetap dapat berjalan sesuai pergantian pemimpin.

Menurut Benny, umumnya seorang tersangka teroris ditangkap, organisasinya akan melakukan konsolidasi terlebih dahulu.

Mereka tidak akan melakukan gerakan apapun alias tiarap.

Baca juga: Pengakuan Teroris Upik Lawanga, Disuruh Sosok Ini untuk Asah Ilmu Buat Bom: Nanti Disuplai Alat

Benny juga menyinggung kelompok JI ini terafiliasi dengan kelompok di Afghanistan yang dananya bersumber dari narkoba.

Tidak hanya itu, beberapa anggotanya merupakan alumni dari kelompok teroris di Suriah.

"Mereka selalu berubah ketika satu modus sudah ketemu oleh aparat. Sebagai contoh pelajaran yang kita ambil dari mereka, dulu kami temukan buku bagaimana cara menghindari pelacakan oleh aparat," ungkap Benny.

Ia menyebut ada sejumlah pedoman bagi anggota kelompok yang tertangkap.

Pedoman itu ditulis dalam buku yang dipegang anggota kelompok.

"Contohnya isinya, 'Jangan gunakan handphone di rumah, ketahuan nanti GPS-nya. Jangan gunakan telepon rumah untuk urusan organisasi'," papar Benny.

Halaman
123
Tags:
TerorisJamaah IslamiyahHandphoneBenny MamotoUpik LawangaLampung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved