Breaking News:

Vaksin Covid

Penjelasan Sri Mulyani soal Biaya Vaksin Covid-19 yang Ditanggung Pemerintah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hitung-hitungannya terkait anggaran vaksinasi.

Editor: Claudia Noventa
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hitung-hitungannya terkait anggaran vaksinasi.

Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar biaya vaksinasi untuk masyarakat seluruhnya ditanggung oleh pemerintah.

Sri Mulyani mengungkapkan, hal pertama yang harus ditentukan yakni jumlah target masyarakat yang bakal mendapatkan vaksinasi.

Hal tersebut ditentukan berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selain itu juga dari rekomendasi persatuan hali-ahli di bidang pandemi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mempin rapat terbatas melalui sambungan video
Menteri Keuangan Sri Mulyani mempin rapat terbatas melalui sambungan video (Instagram/@smindrawati)

Baca juga: Asalkan Sudah Dapat Izin, Vaksin Covid-19 Uji Klinis Fase 3 Bisa Digunakan

"Ada yang menyebutkan 70 persen populasi yang akan divaksinasi, yakni sekitar 182 juta," jelas Sri Mulyani dalam paparan APBN KiTa secara virtual, Senin (21/12/2020).

Pertimbangan berikutnya yakni dosis vaksin yang harus diberikan.

Rata-rata perhitungan yang saat ini umum digunakan yakni dua dosis setiap orang. Sehingga secara keseluruhan Indonesia membutuhkan 364 juta dosis vaksin.

Selanjutnya, pemerintah juga harus memperhitungan tingkat efektivitas vaksin. Hal tersebut sedang dihitung bersama antara Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.

"Kalau efektivitasnya 90 persen maka vaksin yang harus disediakan lebih dari 100 persen tadi, yakni 182 kali dua plus 10 persen di atasnya, ini tergantung tingkat efektivitas vaksin, karena sekarang sedang diinventarisasi," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Kemenkes Ungkap 3 Keuntungan Vaksinasi Covid-19, Bisa Lindungi Kelompok yang Tidak Dapat Vaksin

Selain itu, perhitungan lain terkait dengan kemungkinan terjadi kerusakan vaksin dalam distribusi.

Dengan demikian, di dalam proses distribusi jumlah vaksin yang berhasil sampai di tempat tujuan tidak mungkin 100 persen.

"Kalau sudah dihitung, juga dengan jumlah tenaga kesehatan tadi, prioritasnya seperti apa, kami akan bisa mendapat hitungan kemungkinan dana yang dibutuhkan dan bagaimana akan memenuhi," jelas Sri Mulyani.

Adapun untuk saat ini, pemerintah telah mengantongi dana untuk cadangan vaksin sebesar Rp 18 triliun.

Sementara di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional, dari anggaran untuk kesehatan sebesar Rp 99,5 triliun, sebanyak Rp 36,4 triliun tidak terserap.

Jumlah tersebut nantinya akan digunakan untuk vaksinasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sri MulyaniMenteri Keuangan (Menkeu)Vaksin Covid-19Virus CoronaCovid-19Presiden Joko Widodo (Jokowi)World Health Organization (WHO)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved