Terkini Nasional
Heboh Tagar TangkapAnakPakLurah, Gibran soal Isu dalam Kasus Juliari: Saya Tidak Pernah Ikut-ikut
Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara terkait namanya yang disebut-sebut telah merekomendasikan Sritex untuk pengadaan tas bansos Kemensos.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara terkait namanya yang disebut-sebut telah merekomendasikan Sritex untuk pengadaan tas bantuan sosial (bansos) oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Terkait hal itu, nama Gibran bahkan banyak diperbincangkan di media sosial.
Tak hanya itu tagar #TangkapAnakPakLurah sempat menjadi trending topic di Twitter.

Baca juga: Sritex Benarkan Dapat Pesanan Tas Bansos dari Kemensos: Tapi Kami Tidak Ada Komunikasi dengan Gibran
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (15/12/2020), Gibran hanya menanggapinya santai.
Ia berani dirinya ditangkap jika memang terbukti bersalah.
Gibran menegaskan, dirinya tak pernah menerima apapun dari pengadaan bansos oleh pemerintah pusat.
"Ya tangkap saja kalau salah. Tangkap aja kalau ada buktinya. Ini saya tegaskan lagi saya tidak pernah ikut-ikut."
"Tidak pernah yang namanya merekomendasikan memerintah atau apapun itu. Saya tidak pernah menerima apapun itu dari dana bansos," kata Gibran setelah memberikan bantuan gizi di Banyuagung, Kadipiro, Solo, Senin (21/12/2020).
Selain itu, Gibran juga membantah bahwa dirinya ikut merekomendasikan Sritex pada Kemensos.
Ia menantang agar orang yang menuduhnya bisa mengeceknya melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan bertanya pada perusahaan yang bersangkutan.
"Saya tegaskan lagi. Saya tidak pernah ikut-ikut yang namanya merekomendasikan, memerintah, apapun itu saya tidak pernah menerima apapun itu dari dana-dana bansos," ujar Gibran.
"Ya nanti silakan saja dikroscek ke KPK, kroscek ke Sritex. Kayaknya pihak Sritex sudah mengeluarkan statement. Jadi, itu berita-berita yang tidak benar dan tidak bisa dibuktikan. Kalau mau korupsi kok korupsinya baru sekarang. Tidak dulu-dulu. Saya tidak pernah seperti itu," sambung dia.
Selain itu, Gibran mengatakan dirinya tak kenal dengan Menteri Sosial, Juliari P Batubara.
Ia juga belum pernah bertemu dengan sosok politikus PDIP tersebut.
Terkait dana kampanye, Calon Wali Kota Solo ini meminta masyarakat mengeceknya lewat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
"Dana kampanye bisa dicek sendiri. Bisa dicek semua LHKPN, dana kampanye semuanya bisa dicek online. Silakan nanti cek ke Bu Roro (bendahara DPC PDI-P). Kita tidak pernah yang namanya ditutup-tutupi," ungkap Gibran.
Senada dengan Gibran, Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDIP, FX Hady Rudyatmo juga membantah bahwa dana kampanye berasal dari dana bansos.
Dana kampanye pasangan Gibran-Teguh khususnya berasal dari hasil iuran para kader dan simpatisan.
"Itu dari urunan kita, urunan kader. Buat kaos itu urunan sendiri. Urunan dari teman-teman," kata Rudy dikutip dari Tribun Solo.
Saat ditanya total jumlah urunan yang telah terkumpul, Rudy enggan menjawabnya.
Pasalnya, masalah itu bukan ranahnya.
"(Itu ranah) tim pemenangan. Tugas saya memenangkan saja," kata dia.
Baca juga: Gibran Buka Suara soal Isu Terlibat Proyek Bansos Juliari Batubara: Ya Tangkap Saja, Kalau Ada Bukti
Tanggapan Sritex
Perusahaan garmen asal Solo, Sritex membenarkan bahwa telah menerima orderan pengadaan tas bingkisan Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Hal itu diungkapkan Corporate Communication Head Sritex, Joy Citradewi pada Tribun Solo pada Minggu (20/12/2020).
"Betul kami salah satu supplier untuk tas bansos dari Kemensos," tulis Joy, lewat pesan WhatsApp kepada TribunSolo.com.
Joy mengatakan, orderan tersebut datang langsung dari Kemensos.
Namun, ia mengatakan pihaknya tidak tahu apakah Kemensos mau menjalin kerja sama dengan Sritex berdasarkan rekomendasi dari pihak lain.
Sedangkan dari kabar yang menyebar di media sosial, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka yang disebut telah merekomendasikan Sritex pada Kemensos.
Joy dengan tegas membantah bahwa Sritex berkomunikasi dengan Gibran terkait tas bingkisan yang dipesan Kemensos.
"Info dari marketing kami, di-approach oleh Kemensos. Apakah approach tersebut atas rekomendasi orang lain, kami tidak tahu," kata Joy.
"Dan kami juga tidak ada komunikasi apapun mengenai ini dengan Gibran," imbuhnya.
Joy menceritakan, pihak Kemensos hanya mengatakan bahwa ingin memesan tas lantaran dalam kondisi urgent atau mendesak.
Meski demikian, Joy enggan mengungkap jumlah nilai orderan tas bingkisan tersebut.
Pasalnya, dalam peraturan perjanjian antara Sritex dan Kemensos nilai proyek orderan bersifat rahasia.
"Untuk jumlah dan harga kami tidak bisa disclose (umumkan), karena di kontrak ada confidentiality clause (klausul rahasia)," lanjutnya.
"Kami tidak boleh share ke non binding party," imbuhnya.
Lebih lanjut, Joy menyebut pesanan itu didapat pada April lalu.
Ia menegaskan, kerja sama yang dilakukan dengan Kemensos sudah sesuai prosedur.
"Inquiry tersebut diterima oleh pihak marketing kami langsung dari Kemensos dan telah diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku," kata dia dikutip dari Kompas.com
Selain membantah soal Gibran, ia juga mengatakan bahwa pihak Sritex akan tetap menghormati proses hukum yang melibatkan Juliari dan sejumlah staf lainnya di Kemensos.
"Kami juga ingin mengklarifikasi bahwa tudingan yang beredar mengenai adanya rekomendasi dari Gibran Rakabuming Raka itu tidak benar."
"Kami menghormati proses hukum yang berlaku dan berharap isu ini dapat segera dituntaskan dengan baik," tutur Joy. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Solo dengan judul Penjelasan Gibran Setelah Namanya Diseret Isu Proyek Bansos Juliari Batubara : Tangkap Kalau Salah , Sritex Akui Terima Orderan Tas Bansos dari Kemensos, Tapi Ada Perjanjian Nilai Proyek Dirahasiakan, Ketua PDIP Solo FX Rudy Jamin Dana Kampanye Gibran Bukan dari Proyek Bansos : Kami Urunan Sendiri dan Kompas.com dengan judul Disebut Rekomendasi Pengadaan Tas Bansos, Gibran: Saya Tidak Pernah Ikut-ikut