Terkini Nasional
Soal Tewasnya 6 Laskar FPI, Refly Harun Ungkit Polisi yang Menembak: Mungkin Terlalu Panik
Refly Harun berharap tidak ada pengaruh instansi atas aksi polisi menembak mati enam laskar FPI di sekitar jalan tol Jakarta-Cikampek, Senin (17/12).
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kasus bentrok antara anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) dan polisi, sampai saat ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian.
Menanggapi hal tersebut, pakar hukum tata negara Refly Harun berharap bahwa kasus ini terjadi tanpa ada keterlibatan instansi terkait.
Refly berharap tewasnya enam laskar FPI terjadi karena adanya kesalahan dari aparat di lapangan.

Baca juga: Terus Bahas Penembakan Laskar FPI di Kanal YouTube-nya, Refly Harun: Menyangkut Nyawa Manusia
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube miliknya, Refly Harun, Minggu (20/12/2020).
Refly pertama mengungkit soal kondisi darurat dimana para aparat harus menembak laskar FPI.
Menurutnya 18 tembakan yang dilepaskan kepada keenam laskar FPI dirasa berlebihan.
"Logika awam akan mengatakan kalau melumpuhkan cukup dengan satu tembakan," ujar dia.
"Karena ada 18 tembakan dan kita tidak tahu bagaimana distribusi dari 18 tembakan tersebut."
Refly mengaku ia juga mendapat kabar burung bahwa saat ini Komnas HAM telah memeriksa saksi kunci yang mengetahui kejadian tembak menembak antara laskar FPI dan polisi.
Kendati demikian, Mantan Komisaris Utama Pelindo I itu berpesan bahwa kabar burung itu belum tentu benar.
"Tetapi sekali lagi kita jangan memercayai selentingan," kata Refly.
Refly berharap ke depannya, pihak kepolisian bisa terus kooperatif demi membongkar kasus tewasnya enam laskar FPI.
Ia mengatakan, apabila ada instansi yang terlibat dalam tewasnya enam laskar FPI, maka kasus itu bisa tergolong dalam pelanggaran HAM berat.
Refly berharap kasus bentrok antara laskar dan polisi terjadi karena kondisi panik aparat kepolisian.
"Mudah-mudahan hanya unprofessional conduct dari aparat di lapangan yang mungkin terlalu panik ketika mendapatkan sedikit gangguan atau dalam kondisi emosional," kata Refly.