Breaking News:

Terkini Nasional

Di Mata Najwa, Orangtua Ungkap Permintaan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas: Sehari Saja Cukup

Daenuri, orangtua laskar Front Pembela Islam (FPI) Luthfil Hakim (25), mengungkapkan momen terakhir bersama putranya sebelum tewas ditembak.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture YouTube Najwa Shihab
Daenuri, orangtua laskar Front Pembela Islam (FPI) Luthfil Hakim (25), dalam acara Mata Najwa, Rabu (16/12/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Daenuri, orangtua laskar Front Pembela Islam (FPI) Luthfil Hakim (25), mengungkapkan momen terakhir bersama putranya sebelum tewas ditembak.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (16/12/2020).

Luthfil adalah satu dari enam laskar FPI yang tewas ditembak polisi setelah diduga mengancam aparat dengan senjata api dan senjata tajam.

Rekontruksi penembakan laskar FPI di rest area tol Jakarta-Cikampek Km 50, Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari.
Rekontruksi penembakan laskar FPI di rest area tol Jakarta-Cikampek Km 50, Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

Baca juga: Najwa Shihab Sebut Sederet Aksi Teror oleh FPI, Munarman Enggan Dikaitkan: Kita Sudah Melarang

Peristiwa itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada 7 Desember 2020 dini hari.

Daenuri lalu mengungkapkan momen terakhir dirinya berkomunikasi dengan Luthfil.

"Komunikasi terakhir itu hari Minggu (6/12/2020) siang," ungkap Daenuri.

Ia menuturkan saat itu Luthfil meminta uang untuk kebutuhan merawat sepeda motornya.

Menurut sang ayah, kebutuhan sehari-hari Luthfil tidak banyak, hanya untuk keperluan jajan saja.

"Komunikasi ya itu, (Luthfil) minta uang untuk ganti oli motornya, itu doang," jelas sang ayah.

"Kan (Luthfil) cuma ngelatih bola, (uangnya) paling buat jajan, buat apa," kata Daenuri.

Ia menyebut saat ini pemuda tersebut masih hidup bergantung kepada orang tuanya.

Daenuri menjelaskan Luthfil tidak pernah banyak meminta uang saku.

Baca juga: Di Mata Najwa, Terungkap Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas, Suara Tangisan dan Rintihan

"Semuanya kebutuhan dia itu masih minta sama orang tua. Jajan, beli permen, beli es pun minta sama orangtua," katanya.

"Paling Rp10 ribu, (saya) kasih," ungkap Daenuri.

"Alhamdulillah sehari saja cukup," lanjut dia.

Terkait peristiwa kematian Luthfil dan rekan-rekannya, Daenuri berharap pemerintah dapat menyelesaikan proses hukum dengan adil.

"Saya harapkan sama pemerintah mudah-mudahan bisa mengusut tuntas dan minta keadilan yang seadil-adilnya," tandas sang ayah.

Dalam tayangan yang sama, anggota DPR Fraksi PKS Mardani Ali Sera setuju dengan harapan pihak keluarga korban.

Ia setuju keenam laskar FPI yang tewas merupakan korban, bukan tersangka.

"Harus jelas kasus penembakan ini, kejadian luar biasa ini, korban enam harus dibuka seadil-adilnya," komentar Mardani.

"Dan keluarga korban yang tadi berharap keadilan harus dipenuhi oleh negara. Keadilan itu dasar dari NKRI kita," tambah dia.

Lihat videonya mulai dari awal:

Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas

Terungkap percakapan terakhir Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam tragedi penembakan di Tol Cikampek pada Senin (7/12/2020).

Hal itu terungkap melalui kanal YouTube Najwa Shihab pada pada Kamis (17/12/2020).

Dalam rekaman telepon conference itu, terdengar suasana bingung orang-orang dalam rekaman itu.

Baca juga: Luka di Jenazah Laskar FPI Sempat Jadi Sorotan, Komnas HAM Kini Panggil Tim Dokter Mabes Polri

Selain itu terdengar pula suara tembakan.

"Pak tolong pak, pak tolong pak."

"Kiri ya. sakit," ujar suara-suara dalam video.

Dalam rekaman itu terdengar mereka sedang bingung.

"Astaghfirullah."

"Itu kenapa dia," lanjut suara rekaman.

Selain itu, terdengar pula perdebatan mengenai ke manakah mereka akan pergi selanjutnya.

"Ini kita ke mana cari yang aman aja, ikutin kepala kita kemana,"

"Bogor apa ke mana dan?"

"Kembali ke markas."

Sekretaris Umum FPI Munarman saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2020). Munarman menyebut saat rekonstruksi dilakukan tidak ada adegan tembak-menembak, rekonstruksi yang digelar polisi Senin (14/12/2020).
Sekretaris Umum FPI Munarman saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2020). Munarman menyebut saat rekonstruksi dilakukan tidak ada adegan tembak-menembak, rekonstruksi yang digelar polisi Senin (14/12/2020). (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

"Anak-anak udah kena," demikian suara rekaman itu.

Meski demikian, terdengar pula sosok yang berusaha menenangkan di tengah kekacauan tersebut.

"Udah jan balik, ente tenang."

"Balik ke markas masuk tol."

"Lapor anak-anak," demikian suara rekaman berakhir.

Baca juga: Sebut Polisi Bisa Langgar 2 Aturan Penting karena Tembak Laskar FPI, Eks Komnas HAM: Bukan Tersangka

Saat ditanya oleh Najwa Shihab, Sekretaris Umum FPI, Munarman menyebut suara itu berasal dari rombongan mobil Chevrolet.

Saat ini rekaman itu tengah diselidiki lebih dalam

"Ya ini menurut keterangan dari Laskar kita yang pengawal itu masih hidup yang berhasil lolos dari mobil Avanza itu menurut keterangannya adalah suara dari salah satu laskar yang di mobil Chevrolet."

"Kita tidak tahu persis karena kita perlu tim penyelidikan," kata Munarman.

Terkait suara tangisan, ia tak tahu lebih jelas mengapa laskar tersebut menangis.

"Kita enggak tahu persis jeritan tadi apakah itu kondisi sedang disiksa, suara kesakitan tadi," katanya,

Meski demikian, Munarman memastikan bahwa suara dalam teleconference itu adalah suara Laskar FPI yang menjadi korban.

Namun sayangnya, rekaman itu hanya sampai di situ.

"Nah itu yang perlu kita telusuri, tapi kita pastikan suara itu dari pengawal yang malam itu hadir di lokasi kejadian."

"Terputus, jadi ini percakapan terakhir, jadi itu bukan voice note tapi telepon conference antara mobil ketua rombongan yang sudah sampai tujuan, sama mobil yang Chevrolet dengan korban 6 dan mobil di Tol 57," jelas Munarman. (TribunWow.com/Brigitta/Gipty)

Tags:
Mata NajwaNajwa ShihabFPIFront Pembela Islam (FPI)Rizieq ShihabJakarta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved