Terkini Nasional
Beda Versi Cerita Penembakan Simpatisan Rizieq Versi FPI dan Polisi, Komnas HAM: Masih Ada Puzzle
Host Mata Najwa Trans 7, tadi malam menghadirkan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengulik fakta-fakta seputar meninggalnya 6 Laskar FPI.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Host Mata Najwa Trans 7, Najwa Shihab, tadi malam menghadirkan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengulik fakta-fakta seputar meninggalnya 6 Laskar FPI di Tol Cikampek.
Apa sebenarnya yang terjadi di Tol Cikampek dini hari itu menjadi cerita yang masih abu-abu.
Polisi dan Front Pembela Islam punya versi masing-masing.

Rekonstruksi sudah digelar secara terbuka termasuk dihadiri media namun perwakilan FPI tidak hadir.
Dalam upaya menemukan kebenaran, Komnas HAM terjun langsung mencari bukti-bukti.
Komnas HAM ikut mengungkap kasus penembakan anggota Laskar FPI oleh aparat kepolisian. Pihaknya telah bertemu anggota keluarga anggota Laskar yang meninggal, Kapolda Metro Jaya, Dirut Jasa Marga, dan ahli forensik.
Baca juga: Di Mata Najwa, Terungkap Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas, Suara Tangisan dan Rintihan
Komnas HAM juga memeriksa sejumlah saksi.
Namun, sebagaimana disampaikan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, keterangan saksi-saksi belum menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi.
“Ada keterangan saksi di lapangan yang memang tidak berkesesuaian. Misalnya soal jumlah tembakan yang terdengar. Arahnya dari mana suara tembakan itu,” Kata Ahmad.
“Kami mengumpulkan informasi dan bukti-bukti dari kedua belah pihak. Kami sudah bertemu pihak FPI dan beberapa pihak keluarga,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
"Lalu tim kami turun ke lapangan selama tiga hari untuk menemukan bukti-bukti. Ada selongsong peluru, ada sisa-sisa kendaraan yang (kondisinya) sepertinya saling bertubrukan," tambahnya.
“Keterangan dari saksi-saksi di lapangan memang belum menggambarkan apa yang sebetulnya terjadi. Masih ada puzzle yang kami kumpulkan. Butuh waktu dan ketelitian."
“Itu untuk menjawab apa yang terjadi pada malam itu. Ini akan terkait apakah penembakan dianggap justified secara hukum atau tidak? Kalau tidak, berarti terjadi pelanggaran HAM,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Baca juga: Luka di Jenazah Laskar FPI Sempat Jadi Sorotan, Komnas HAM Kini Panggil Tim Dokter Mabes Polri
Nuansa Politik
Komnas HAM serius mengungkap kasus ini karena terkait juga dengan situasi politik nasional terbaru.