Terkini Daerah
ABG Terancam Hukuman Mati seusai Mutilasi Pria yang Menyodominya, Polisi: Diawali Perencanaan
Seusai membunuh dan memutilasi pria yang menyodominya, AJY (17) kini terancam hukuman mati karena pembunuhan berencana.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - AJY (17) seorang pengamen manusia silver di Bekasi kini terancam hukuman mati seusai membunuh dan memutilasi Donny Saputra (24).
Donny sendiri selain menjadi korban juga berperan sebagai pelaku pelecehan seksual yang telah berulang kali mencabuli dan menyodomi AJY.
Pada Rabu (16/12/2020), dilakukan rekonstruksi kasus mutilasi dengan total 35 adegan di 7 lokasi berbeda di Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Rekonstruksi Mutilasi di Bekasi Ungkap Detik-detik Pelaku Disodomi Paksa, Diancam Korban Pakai Pisau
Dikutip dari TribunJakarta.com, lantaran AJY masih di bawah umur maka proses hukum akan dilakukan mengikut penanganan kasus anak sesuai undang-undang yang berlaku.
Kanit I Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Herman Edco Simbolon menjelaskan, AJY kini terancam hukuman mati karena telah merencanakan untuk membunuh korbannya.
"Pasal yang diterapkan yaitu pasal 340 KUH Pidana subsider 338 yaitu pembunuhan yang diawali dengan perencanaan, ancaman hukuman maksimal hukuman mati," kata Herman.
Kendati demikian, Herman tak menutupi ada kemungkinan korban mendapat keringanan saat sidang di pengadilan nanti.
"Kami tetap proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, keringanan tetap ada tapi itu di pengadilan," terang Herman.
Diketahui, jasad Donny dipotong menjadi lima bagian.
Tiga potongan pertama ditemukan oleh warga.
Bagian tubuh tanpa kepala, kaki dan lengan kiri ditemukan di saluran irigasi Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi, Senin (7/12/2020).
Masih pada hari yang sama warga juga menemukan potongan lengan kiri di sebuah tempat pembuangan sampah sementara Jalan Gunung Gede Raya, Kayuringin, Bekasi.
Kemudian dua potongan lainnya ditemukan seusai pelaku dibekuk.
Bagian kepala ditemukan di pembuangan sampah dekat SMP Negeri 4 Bekasi.
Kaki korban, ditemukan di saluran air Jalan Guntur dekat Stadion Patriot Bekasi.
Pelaku Sempat Disodomi Paksa Korban
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, dari total 35 adegan, 17 di antaranya dilakukan di rumah pelaku yang terdiri dari adegan pelaku disodomi paksa, pembunuhan hingga mutilasi.
Awalnya, keduanya bersama-sama datang ke kontrakan milik pelaku yang berada di Kampung Pulo Gede, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Minggu (7/12/2020) malam.
Sekira pukul 00.30 WIB, AJY dan Dony masih sempat berbincang-bincang biasa di ruang tamu.
Kala itu pelaku sempat minta izin kepada korban untuk pergi ke warnet namun dilarang dengan alasan korban khawatir pelaku sakit mata.
Lalu pukul 00.50 WIB, keduanya tiduran bersebelahan di atas karpet.
Saat korban tidur, pelaku masih terjaga bermain ponsel milik korban.
Kemudian pelaku akhirnya tidur di samping korban.
Di saat pelaku terbangun, ia terkejut melihat celana panjang yang ia kenakan sudah berada di bawah lutut.
Korban juga sudah berada dalam posisi di belakang tubuh pelaku.
Pada saat itu korban mengajak pelaku untuk melakukan hubungan asusila namun ditolak oleh korban.
Seusai ditolak, korban mengancam pelaku menggunakan pisau dan memberikan iming-iming uang hingga akhirnya AJY menurut.
AJY kemudian disodomi satu kali oleh korban.
Pada saat pelaku tertidur, korban pergi mandi lalu mengambil sebilah golok yang ia simpan di dapur.
Di saat korban tertidur, pelaku menikamkan goloknya ke tubuh Dony mulai dari perut, mulut, wajah, dan dada berkali-kali.
Seperti yang diketahui, tubuh korban akhirnya dimutilasi oleh pelaku menjadi beberapa bagian.
Baca juga: Mahfud MD: Kamu Seorang Pejabat atau Siapapun Dipanggil oleh Polisi Itu Tidak Usah Panik
Korban Cabuli Pelaku 50 Kali
Dikabarkan sebelumnya, A yang bekerja sebagai pengamen dan manusia silver ini nekat menghabisi nyawa korban lantaran kesal terus dipaksa untuk disodomi.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jakarta pada Kamis (10/12/2020), A mengaku sudah sering dilecehkan oleh korban.
Ia pertama kali dicabuli oleh korban sejak Juli 2020.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus mengatakan bahwa A mengaku sudah dicabuli 50 kali.
"Dari bulan Juli sampai terakhir Sabtu kemari itu sudah lebih dari 50 kali (korban mencabuli pelaku)," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/12/2020).
Saat pertama kali dicabuli, korban mengiming-iming pelaku dengan bayaran Rp 100 ribu.
Namun, bayaran itu terus berkurang setiap kali korban memaksa pelaku untuk berhubungan badan.
Akibatnya hari ke hari, pelaku semakin membenci kelakuan korban itu.
"Awalnya diiming-imingi dengan bayaran sekali itu Rp 100 ribu. Kemudian berkurang hingga timbul kebencian," ujar Yusri.
Tak hanya itu, bahkan pelaku mengaku sering tak mendapat bayaran saat disodomi korban.
Sehingga timbulah niat pelaku itu untuk menghabisi nyawa korban.
Dalam kesempatan itu polisi juga menjelaskan bahwa biasanya korban melakukan pencabulan di rumah pelaku di Bekasi.
Di tempat itu pula, A menghabisi nyawa Dony.
Pertama Kali Kenal di Pinggir Jalan
Tetangga pelaku di di Kampung Pulo Gede, Jakasampurna, Bekasi Barat, Emas Jumiyati (45) mengatakan bahwa korban dan pelaku bertemu pertama kali di pinggir jalan setahun lalu.
Emas yang sudah sangat mengenal pelaku mengatakan bahwa A selama ini tinggal sendiri sejak kedua orang tuanya meninggal dunia.
Demi memenuhi kebutuhan, ia mengamen dan menjadi manusia silver.
"Dia (pelaku) kan sering cerita-cerita sama saya, orangnya ramah. Karena saya sering lihat si korban main ke sini, jadi saya tanya itu siapa," kata Emas saat ditemui di kediamannya, Rabu (9/12/2020) seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Sosok Dony Saputra Korban Mayat Mutilasi di Bekasi, Pekerja Minimarket dan Miliki Tato di Tubuhnya
Emas mengatakan, A sempat bercerita padanya bahwa kenal Dony saat korban itu ban motornya bocor.
Lalu pelaku membantu korban mendorong motornya sampai ke tambal ban.
"Katanya ketemu di pinggir jalan. Jadi dia ceritanya nolongin korban pas ban motornya bocor. Dari situ awalnya. Terus kenal, lama-lama sering main," ucapnya.
Selain Dony, Emas menyebut A memang sering mengajak teman-temannya untuk menginap.
A selalu sendirian di rumah.
Ayahnya sudah lama meninggal dan ibunya wafat tiga tahun lalu.
Sedangkan dua kakaknya sudah berkeluarga.
"Ya memang AJY itu yatim piatu. Ayahnya meninggal udah lama banget, kalau ibunya 3 tahun lalu."
"Dia punya kakak dua orang, tapi sudah berkeluarga. Jadi di sini sendiri dan enggak ada yang urus," kata Emas.
Terkait motif yang menyebut A membunuh Dony karena sering dipaksa berhubungan badan, Emas mengaku tidak tahu.
Meski Dony sering menginap di rumah tetangganya itu, Emas tak pernah menaruh curiga bahwa korban penyuka sesama jenis.
"Sejak setahun lalu sering main ke sini. Biasanya datang malam minggu, pulang besokannya. Selali naik motor kalau korban mau ke sini," tuturnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan bahwa pelaku dan korban memiliki hubungan teman dekat.
Dikutip dari Tribun Jakarta, motif sementara pembunuhan ini karena pelaku mengaku kesal telah dipaksa berhubungan badan sesama jenis dengan korban.
"Pelaku kesal sama korban karena dipaksa sodomi berkali-kali sama pelaku," jelas Erna saat dikonfirmasi, Rabu (8/12/2020). (TribunWow.com/Anung/Mariah Gipty)
Artikel ini diolah dari dan Tribun Jakarta dengan judul Pelaku Mutilasi di Bekasi Diiming-imingi Rp 100 Ribu Saat Dicabuli Korban: Kemudian Berkurang, Polisi: Korban Mutilasi Donny Saputra Sudah 50 Kali Lebih Mencabuli Pelaku , Motif Remaja Mutilasi Pria di Bekasi Kesal Dipaksa Berhubungan Sejenis, Tetangga: Tiap Minggu Nginep, Lakukan Pembunuhan Berencana, Tersangka Mutilasi di Bekasi Terancam Hukuman Mati, dan Wartakotalive dengan judul Sempat Menolak Hingga Akhirnya Pasrah Disodomi, Pelaku Bunuh dan Mutilasi Korban Saat Tertidur Lelap