Penanganan Covid
Semua Pihak Diminta Disiplin Terapkan Prokes demi Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Tahun
Kewaspadaan yang tinggi harus menjadi sikap bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kewaspadaan yang tinggi harus menjadi sikap bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 di penghujung tahun ini.
"Kondisi penyebaran Covid-19 di penghujung tahun ini saya nilai sangat mengkhawatirkan."
"Di satu sisi sedang dipersiapkan tahapan vaksinasi, namun di sisi lain tingkat penularan Covid-19 terus meningkat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Komisi IX DPR Minta Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19: Kalau Suruh Bayar Dikhawatirkan Enggak Mau
Mengutip data Kementerian Kesehatan pada 10 Desember 2020, menurut Lestari, tingkat positif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 14,3 persen.
Angka tersebut, didapat dari total kasus positif Virus Corona 598.933 dibagi total orang yang dites sekitar 4,17 juta warga.
Berdasarkan pedoman WHO, kata Rerie, sapaan akrab Lestari, tingkat positif di atas 10 persen menunjukkan pandemi tidak terkendali.
Jika tingkat positif mencapai 8-10 persen, kondisi pandemi dalam keadaan kritis. Jika tingkat positif 5-8 persen, kondisi pandemi dianggap moderat, dan angka 3-5 persen menunjukkan pandemi terkendali.
Menurut Rerie, kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan bila melihat kondisi penularan Covid-19 di dunia, seperti Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Korea Selatan dan beberapa negara di Eropa, juga mengalami peningkatan.
Ia memaparkan, data Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan terjadi penurunan tingkat kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker.
Bila pada September 2020 tingkat kepatuhan memakai masker 83,67 persen, pada Desember 2020 tingkat kepatuhan memakai masker hanya 57,78 persen.
Baca juga: Vaksinolog Dirga Sakti Rambe Sebut Vaksinasi Covid-19 Baru Bisa Dilakukan setelah Izin BPOM Keluar
Demikian juga dengan kedisiplinan menjaga jarak yang mengalami penurunan dari 59,57 persen pada September 2020 menjadi hanya 41,75 persen pada Desember 2020.
"Sangat memprihatinkan. Di saat kita memerlukan penerapan protokol kesehatan yang ketat menghadapi tingginya penularan Covid-19, kedisiplinan masyarakat malah merosot," ujarnya.
Oleh sebab itu, Rerie menyebut perlu upaya ekstra untuk mengembalikan disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
"Pemerintah juga perlu mempersiapkan sarana dan prasarana kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan penambahan pasien terpapar Virus Corona," papar Rerie.
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.