Terkini Daerah
Sebelum Tewas, Ibu yang Bunuh 3 Anaknya Berulang Kali Coba Bunuh Diri, Benturkan Kepala di Penjara
Pelaku pembunuhan tiga anak yang masih balita, MT (30) dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (13/12/2020).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pelaku pembunuhan tiga anak yang masih balita, MT (30) dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (13/12/2020).
Sebelum meninggal dunia, polisi menyebut MT beberapa laki melakukan percobaan bunuh diri.
Menurut Kapolres Nias, Wawan Iriawan mengatakan bahwa tindakan itu diduga karena depresi berat yang dialami oleh pelaku.

Baca juga: Penyebab Ibu yang Bunuh 3 Anaknya Kini Meninggal Dunia, Setiap Diberi Makan Selalu Dimuntahkan
Dari keterangan rekan satu selnya, ia sempar membenturkan kepalanya ke tralis penjara.
Akibatnya ia dipindah ke sel khusus.
"Benar sempat dikatakan oleh temannya yang satu kamar di sel di Polres, memang itu sempat karena saking depresinya dia sempat beberapa kali membenturkan kepalanya di tralis."
"Dan itu ditolong. Akhirnya dipisahkan agar disadarkan jangan dilakukan hal itu," jelas Wawan, dikutip dari kanal YouTube tvonenews pada Senin (14/12/2020).
Tak hanya itu, MT juga sempat mencoba bunuh diri dengan menenggelamkan kepalanya di dalam bak mandi.
"Dan sempat juga melakukan tindakan bunuh diri dengan cara menenggelamkan dirinya di kamar mandi, kamar selnya," lanjut Wawan.
Pihak kepolisian sebenarnya sudah berencana untuk memeriksa kejiwaan MT ke psikiater.
Namun kondisi fisik yang tidak memungkinkan, maka pemeriksaan itu ditunda.
"Kami memang rencana besok akan membawa yang bersangkutan untuk diperiksa ke psikiater."
"Tapi kondisi yang bersangkutan kurang sehat, apalagi yang bersangkutan selama ini kurang sehat, jadi kita tidak bisa paksa," jelas dia.
Baca juga: Istri Kini Meninggal, Pengakuan Suami dari Ibu yang Bunuh 3 Anaknya: 3 Hari Hanya Makan Sekali
Wawan menambahkan, MT saat ditanyai petugas terkait pembunuhan yang ia lakukan hanya terlihat linglung.
Tatapannya kosong dan tak mau berbicara banyak.
"Saat diperiksapun tatapannya hanya satu tatapan dan setiap ditanya ia menjawab seperlunya."
"Apa yang ditanyakan oleh penyidik ya itu yang dijawab, itupun bisa dikatakan tidak jelas dengan kondisi leher yang luka itu," jelas Wawan.
Wawan menduga pula, leher MT yang tersayat itu mempengaruhi sulitnya makanan masuk ke tubuhnya.
Diketahui, setelah membunuh 3 anaknya, MT sempat ketahuan akan bunuh diri dengan menggorok lehernya dengan parang.
"Bahwa leher yang bersangkutan lukanya agak parah yang mungkin membuat dia konsumsi makannya agak susah masuk ke badannya," pungkasnya.
Lihat menit 5.00:
Kronologi Kematian
Diketahui sebelumnya, MT membunuh tiga anaknya di rumahnya di Dusun II, Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Nias Utara pada Rabu (9/12/2020).
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Minggu, MT meninggal setelah mendapat perawatan medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli, Nias.
Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan melalui Paur Humas Polres Nias Aiptu Yadaen F Hulu mengatakan bahwa MT jatuh sakit setelah ditangkap polisi.
Ia tak mau makan dan minum hingga muntah-muntah pada Jumat (11/12/2020) pukul 21.o0 WIB.
"Karena tidak mau makan dan minum, tersangka lalu mengalami muntah-muntah."
"Sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal," jelas Yasden dalam press rilis.
Kemudian tersangka dibawa ke RSU Bethesda Gunung Sitoli.
Pada Sabtu (12/12/2020), MT kembali muntah-muntah.
"Sehingga dirinya pun di bawa ke RSU Bethesda Gunung Sitoli untuk melakukan rawat jalan."
"Akan tetapi pada Sabtu (12/12/2020) sekira pukul16.00 WIB, MT mengalami muntah dan kembali mengeluhkan rasa sakit di perut, sehingga dia pun langsung dilarikan ke RSUD Gunung Sitoli," ujar Yasden.
Lantaran parahnya keadaan MT, maka dokter menyarankan untuk diopname.
"Karena mengeluh sakit di perut dan muntah-muntah, oleh dokternya jaga, dirinya disarankan untuk opname," lanjut Yasden.
Baca juga: Suami Pergi Nyoblos, Ibu Nekat Bunuh 3 Balitanya, saat Ditemukan Lagi di Samping Anaknya Bawa Parang
Namun pada Minggu pukul 06.10 WIB, MT dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
Polisi kemudian melakukan pengecekan terhadap jenazah MT di rumah sakit.
"Namun pada Minggu sekira pukul 06.10 WIB tersangka akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter umum piket di RSUD Gunung Sitoli," ter Yasden.
Selanjutnya, polisi membuat berita acara serah terima jenazah kepada pihak keluarga.
Terkait kematian MT, keluarga menolak tersangka diotopsi.
"Namun pihak keluarga menyatakan tidak bersedia dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan," kata dia.
.( TribunWow.com/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Medan dengan judul dan Mengeluh Sakit di Bagian Perut, Pelaku Pembunuhan Tiga Anak Kandung di Nias Meninggal Dunia