Terkini Nasional
Sebut Anggota FPI Tewas Dibunuh, Keluarga Korban Penembakan: Tidak Ada Polisi Menghubungi Kami
Keluarga anggota Front Pembela Islam (FPI), Suhada, menanggapi kasus penembakan yang menewaskan simpatisan organisasi masyarakat (ormas) tersebut.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Menanggapi pernyataan itu, Suhada mengaku tidak terima.
Ia menegaskan pihak keluarga selalu mengetahui kegiatan anggotanya, sehingga tidak mungkin jika dituduh membawa senjata.
"Kemudian saya sangat tidak terima bila putra saya yang mujahid ini dikatakan membawa senjata," singgung Suhada.
"Padahal kami tahu persis siapa putra-putra kami dan kami tahu dia aktif di mana. Artinya dia tidak akan pernah membawa senjata," tegasnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
Komisi III DPR Sebut Kepemilikan Senjata Api Jadi Kunci
Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid menanggapi kasus penembakan enam anggota organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Selasa (8/12/2020).
Diketahui sebelumnya terjadi penembakan oleh polisi terhadap enam pendukung Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50 pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Baca juga: Kata Polisi saat FPI Bantah Laskarnya Bawa Senjata Api: Jangan Keluarkan Berita Bohong, Buktinya Ada
Jazilul kemudian mendukung upaya penyelidikan kasus tersebut dan meminta polisi segera menjelaskan bukti-bukti yang ditemukan.
"Sambil menunggu, Komisi III juga akan meminta kejelasan dari kepolisian selaku mitranya," kata Jazilul Fawaid.
"Sambil menunggu semua itu, hendaknya polisi melengkapi penjelasan dari bukti-bukti yang ada," lanjutnya.
Jazilul menekankan bukti yang harus segera diusut adalah soal senjata api yang dipegang laskar FPI.

Diketahui polisi meletuskan tembakan kepada para simpatisan Habib Rizieq tersebut karena tengah diancam dengan senjata api.