Vaksin Covid
Ragukan Vaksin Sinovac Efektif, Epidemiolog Singgung Tak Ada Data: Problemnya Kita Telanjur Beli
Epidemiolog Pandu Riono menanggapi rencana vaksinasi untuk menekan laju pertambahan kasus Covid-19.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Pandu kemudian membandingkan dengan vaksin jenis-jenis lain yang telah terbukti berhasil melindungi dari penularan Covid-19.
"Kalau efektivitasnya 90 persen, bagus. Tapi kita 'kan belum tahu," ungkit Pandu.
"Vaksin yang lain, dari jenis Moderna, Pfizer, dan Oxford sudah diketahui 90 persen daya proteksinya," lanjut dia.
Ia menyinggung belum ada data terkait efektivitas Vaksin Sinovac.
"Sedangkan yang sudah datang di Indonesia itu belum diketahui karena belum ada datanya," ungkap Pandu.
Lihat videonya mulai dari awal:
6 Alasan Pemerintah Pilih Vaksin Sinovac dari Tiongkok
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Selasa (8/12/2020), Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa ada enam alasan mengapa pemerintah memilih Sinovac.
Siti menyebut, Sinovac merupakan vaksin yang masuk dalam rekomendasi WHO.
Sehingga pemerintah bisa mendapatkan vaksin yang dijamin aman, bermutu, dan berkhasiat baik.
Alasan kedua adalah harganya yang terjangkau sesuai dengan kemampuan pemerintah.
"Kalau berkhasiat tapi harga luar biasa kan kita juga punya keterbatasan," ungkapnya.
Ketiga, Sinovac sudah masuk uji klinis tahap ketiga.
Sedangkan pemerintah itu melakukan riset snediri dalam uji klinis fase ketiga.