Pilkada Serentak 2020
Pilkada Solo 2020: Beda Jauh Angka Elektabilitas dan Dana Kampanye Gibran dengan Bajo
Dua paslon Wali Kota Solo, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) akan bersaing di Pilkada Solo 2020.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Dua pasangan calon (paslon) Wali Kota Solo, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) akan bersaing di Pilkada Solo 2020.
Pemimpin Kota Solo selama lima tahun ke depan akan ditentukan hari ini, Rabu (9/12/2020).
Di atas kertas, paslon Gibran-Teguh bisa dikatakan cukup diunggulkan untuk mengalahkan pasangan Bajo.

Baca juga: Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming Dipastikan Tak akan Dapat Dukungan Suara dari Jokowi
Baca juga: Fakta Menarik Debat Pilkada Solo 2020, Nada Gibran Sempat Meninggi hingga Saling Sindir dengan Bajo
Meski begitu kembali lagi penentuan akan ditentukan oleh seluruh masyarakat Kota Solo yang mempunyai hak untuk memilih.
DIkutip dari TribunSolo.com, berdasarkan prediksi dari lembaga Prospek Research Center yang dilakukan pada Selasa (8/12/2020), pasangan Gibran-Teguh akan menang telak.
Gibran diprediksi akan mendapatkan 62 persen suara.
Sedangkan sang rival, pasangan Bajo diprediksi hanya mendapatkan 3,25 persen suara saja.
Sementara itu sebanyak 18,75 tidak memilih atau abstain dan 16 persen lagi tidak masih belum tahu.
"Apabila pilihan abstain dan belum tahu pada akhirnya tidak menentukan pilihan, kemudian, suara sah hanya dihitung dari responden yang memilih pasangan calon maka perolehan Gibran-Prakoso diperkirakan sebesar 95 persen dan Bajo sebesar 5 persen," kata Direktur Program Prospek Research Center, NUnik Nurhayati.
Tidak berbeda jauh dengan survei yang dilakukan oleh Indo Barometer yang mengunggulkan paslon Gibran-Teguh.
Dikutip dari Kompas.com, elektabilitas Gibran mencapai 65,3 persen.
Sebaliknya, angka elektabilitas pasangan Bajo hanya 4,5 persen.
Sedangkan sisanya sebanyak 30,3 persen terdiri dari tidak akan memilih, masih rahasia, belum memutuskan, tidak tahu dan tidak menjawab.
Kepastian tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.
Baca juga: KPK Rilis Daftar 10 Calon Kepala Daerah Terkaya di Pilkada Serentak 2020, Ini Urutannya
Baca juga: Yakini Kemenangan Telak Gibran di Pilkada Solo 2020, Zulkifli Hasan Sebut Bisa Lebih dari 75 Persen
"Gibran dan Bagyo Wahyono kita lihat angkanya 65 banding 4 persen. Jauh ya selisihnya 60 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam konferensi persnya, Senin (7/12/2020).
Beda Dana Kampanye
Sebelum bersaing pada 9 Desember 2020, kedua paslon harus melaporkan biaya pengeluaran kampanye Pilkada 2020.
Berdasarkan laporan yang diterima KPU Kota Solo, besaran dana kampanye antara paslon nomor urut satu dengan nomor urut dua terpaut cukup banyak.
Dikutip TribunWow.com dari KompasTV, selisih antara keduanya mencapai 3,1 miliar.
Pasangan Gibran-Teguh melaporkan total pengeluaran selama masa kampanye sebesr Rp 3.215.119.818.
Sedangkan lawannya Bajo menghabiskan dana sebesar Rp 110.217.386.
Menurut Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti laporan dari kedua paslon diterima sehari pasca penutupan masa kampanye, Senin (6/12/2020).
"Itu kemudian akan kami audit. Hasil auditnya akan kami umumkan," ujar Nurul, Selasa (8/12/2020).
Sebagai informasi, Gibran bersama Selvi dan Kahiyang akan menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 22 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo
Sedangkan Calon Wali Kota Solo nomor urut 02 Bagyo Wahyono akan mencoblos di TPS 8 Kelurahan Penumping yang tidak jauh dari kediamannya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com dengan judul Hasil Survei H-1 Coblosan Pilkada Solo 2020 : Gibran-Teguh 62 Persen, Bagyo-Supardjo 3,25 Persen dan Kompas.com dengan judul Survei Indo Barometer: Elektabilitas Gibran 65,3 Persen, Bagyo Wahyono 4,5 Persen