Breaking News:

Terkini Nasional

Dukung Hukuman Mati Juliari Batubara, Immanuel: Menteri-menteri yang Tertangkap Bicara Anti Korupsi

Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer tanggapi soal ancaman hukuman mati terhadap Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.

Youtube/Indonesia Lawyers Club
Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer tanggapi soal ancaman hukuman mati terhadap Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (8/12/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer tanggapi soal ancaman hukuman mati terhadap Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.

Juliari Batubara sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap pengelolaan dana bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19, Minggu (6/12/2020).

Dilansir TribunWow.com dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (8/12/2020), Immanuel mengaku mendukung penuh hukuman mati terhadap Juliari Batubara.

Menteri Sosial Juliari P Batubara mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12/2020). KPK resmi menahan Juliari P Batubara atas dugaan menerima suap terkait pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Kementerian Sosial usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat Kemensos.
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12/2020). KPK resmi menahan Juliari P Batubara atas dugaan menerima suap terkait pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Kementerian Sosial usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat Kemensos. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Viral Video Solusi Juliari Batubara Cegah Korupsi, Pewawancara Akui Ada Kesan Sosok Ingin Bersih

Baca juga: Edhy Prabowo dan Juliari Tersangka Korupsi, Refly Harun: Saya Imbau Jokowi Jangan Cuma Lips Service

Menurutnya sudah tidak ada pilihan lain untuk menghukum para koruptor, selain hukuman mati.

Ia meminta kepada penegak hukum korupsi untuk tidak perlu ada pembelaan atapun berkompromi terhadap para koruptor.

"Pasal 2 ayat 2 (Undang-undang Dasar Nomor 31 Tahun 1999) hukum mati. Mau apalagi, bangsa ini tidak harus kompromi dengan kejahatan-kejahatan ini," ujar Immanuel.

"Bangsa ini tidak akan pernah takut kehilangan koruptor, tapi karena perilaku koruptor bangsa ini akan hilang," tegasnya.

Immanuel lantas menyebut bahwa kasus korupsi sudah menjadi penyakit dan mengakar di setiap kementerian maupun lembaga negara.

Dirinya pun mencontohkan dua menteri yang tertangkap atas kasus korupsi atau suap, yakni Mensos Juliari Batubara dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Edhy Prabowo justru lebih dulu harus berurusan dengan KPK dalam kasus suap izin ekspor benur atau benih lobster di Kementerian KKP.

Menurutnya, tertangkapnya Edhy Prabowo dan Juliari Batubara membuktikan bahwa memang kampanye-kampanye menyuarakan anti korupsi hanya sebatas slogan saja.

"Semua kementerian, semua lembaga negara bicara slogan-slogan anti korupsi 'mari kita lawan korupsi', faktanya sampai detik ini cuman slogan semua," kata Immanuel.

"Bahkan semua menteri-menteri yang tertangkap berbicara anti korupsi."

"Bahkan menteri sosial juga bikin video yang diframing beliau sosok yang anti korupsi, pendekatan dengan humanis atau apa, pelakunya juga dia, begitupun dengan Menteri Edhy Prabowo bicara anti korupsi, pelakunya dia juga," jelasnya.

Baca juga: Di Balik Viral Solusi Mensos Juliari Batubara Cegah Korupsi, Awalnya Ditanya soal Perintah Jokowi

Oleh karenanya, Immanuel mendukung diberikannya hukuman mati terhadap para koruptor, termasuk Juliari Batubara.

Terlebih ia mengatakan tindakan korupsi Juliari dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang semakin menyusahkan rakyat.

"Artinya pilihannya tidak ada lagi selain hukuman mati," ungkap Immanuel.

Simak videonya mulai menit ke- 

Viral Video Solusi Juliari Batubara Cegah Korupsi

Media sosial kini tengah dihebohkan oleh video wawancara Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara yang menjelaskan soal cara mencegah korupsi.

Video cuplikan itu menjadi viral seusai Juliari ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan suap terkait pengadaan bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra selaku jurnalis yang mewawancara Juliari, menyebut bahwa Mensos sempat memberikan kesan sosok yang ingin bersih dari praktik korupsi.

Video wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, dengan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara pada Selasa, 17 Desember 2019. Baru-baru ini video wawancara tersebut menjadi viral seusai Juliari terjerat kasus dugaan suap.
Video wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, dengan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara pada Selasa, 17 Desember 2019. Baru-baru ini video wawancara tersebut menjadi viral seusai Juliari terjerat kasus dugaan suap. (YouTube Tribunnews.com)

Baca juga: Di Balik Viral Solusi Mensos Juliari Batubara Cegah Korupsi, Awalnya Ditanya soal Perintah Jokowi

Wawancara itu diketahui terjadi pada Selasa (17/12/2019) lalu.

Dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Minggu (6/12/2020), wawancara pada saat itu dimulai dengan menanyakan Juliari soal perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar tidak korupsi.

Dari pertanyaan itu, Mensos Juliari kemudian menjawab cara-cara menghindari korupsi dengan pendekatan humanis.

Seperti yang diketahui cuplikan Juliari ketika memaparkan cara menghindari korupsi kini viral di medsos.

Febby bercerita, selain menanyakan itu, ia juga menyinggung soal masa lalu Febby yang pernah menjadi anggota DPR dari fraksi PDIP.

Pada saat itu Febby mempertanyakan bagaimana Juliari merespons permintaan jatah proyek dari oknum anggota parlemen yang berasal dari PDIP maupun partai lain.

"Jawabannya luar biasa," ujar Febby.

Juliari kala itu menyebut, dirinya telah berpesan kepada para pejabat di Kemeterian Sosial (Kemensos) agar menolak permintaan jatah proyek dari oknum anggota parlemen.

"Saya sudah briefing teman-teman di sini, khususnya di eselon satu, jangan turuti permintaan seperti itu," ucap Febby menirukan jawaban dari Juliari.

"Soal program untuk konstituen di dapil anggota parlemen, enggak minta pun kami kasih. Tidak ada masalah kan, malah menurut kami lebih mempermudah kerja kami karena mereka punya konstituen."

Baca juga: Sudah Berkali-kali Ingatkan Mensos Juliari Batubara Jangan Korupsi, Jokowi: Saya Tak akan Melindungi

Febby mengatakan, Juliari kala itu mengaku belum pernah dimintai jatah proyek.

Juliari saat itu juga menjelaskan telah mewanti-wanti bawahannya agar tidak menerima permintaan jatah proyek.

"Kalau Anda tidak menuruti permintaan saya, terserah itu tanggung jawab pribadi Anda," kata Febby menceritakan jawaban Juliari saat itu.

Kemudian, terkait adanya anggota parlemen yang meminta program diprioritaskan di konstituen tertentu, Juliari merasa tidak ada masalah karena program dari Kemensos bisa dilakukan dimanapun, baik di PDIP maupun partai lain.

Melihat jawaban Juliari saat itu, Febby mengakui ia melihat Juliari sebagai sosok yang ingin membersihkan Kemensos dari praktik korupsi.

"Pada waktu itu saya melihat Pak Juliari memang sosok yang benar-benar kepingin satu sosok yang bisa menjaga agar Kementerian Sosial tetap menjadi kementerian yang bersih dan kementerian yang tidak ada lagi rasuah di sana," kata Febby.

"Tetapi kenyataannya berbeda, itulah yang menjadi keprihatinan kita bersama," ungkapnya.

Simak video selengkapnya mulai menit ke-7.40:

(TribunWow/Elfan/Anung)

Tags:
Juliari BatubaraImmanuel EbenezerKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)KPKJokowiIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved