MotoGP
Valentino Rossi Ungkap Momen Masa Kejayaannya di MotoGP: Banyak yang Menyebut Saya Orang Gila
Valentino Rossi pernah mencatatkan namanya sebagai peraih sembilan gelar juara dunia, tujuh di antaranya di kelas premier.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Nama Valentino Rossi selalu melekat dalam dunia balap MotoGP, setidaknya dalam dua dekade terakhir.
Valentino Rossi mencatatkan namanya sebagai peraih sembilan gelar juara dunia, tujuh di antaranya di kelas premier.
Sementara dua lainnya yakni di kelas 250 cc dan 125 cc.
Baca juga: Sosok Ini Sebut Valentino Rossi Salah Ambil Keputusan Tampil di MotoGP 2021: Dia Tak Punya Senjata
Tak ayal jika Rossi merupakan ikon dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.
Selama berkarier di MotoGP, rider berjuluk The Doctor itu pindah-pindah dari tim ke tim lainnya.
Dia mengawali kariernya bersama Honda pada tahun 2000 hingga 2003.
Setelah itu, dia dengan keputusan gila memilih "berkhianat" ke Yamaha pada tahun 2004.
Padahal, Rossi bersama Honda saat itu dalam masa emas dalam kariernya.
Rossi meraih gelar juara dunia kelas premier untuk kali pertama pada tahun 2001 hingga 2003 secara beruntun di bawah naungan tim Honda saat itu.
Baca juga: Maverick Vinales: Saya Pikir Tanpa Ada Valentino Rossi, Suasana Garasi akan Terasa Berbeda
Namun, tiga gelar juara dunia kelas premier itu tidak membuat keputusannya berubah.
Dia tetap pindah ke Yamaha pada tahun 2004.
Di balik kepindahan ini tak lepas dari manajer hebat yang saat ini membawa Suzuki berjaya, Davide Brivio.
Kepindahannya ke Yamaha menjadi buah bibir karena pada saat itu mereka merupakan tim yang tidak lebih baik dari Repsol Honda baik dari sisi teknis maupun non-teknis.
Kondisi itu tentu disadari sepenuhnya oleh Valentino Rossi, jika pindah ke Yamaha akan membuatnya sedikit bekerja lebih keras untuk bisa menjadi juara dunia lagi.
Namun rupanya, "pengkhianatan" Rossi berbuah manis.