Breaking News:

Kabar Tokoh

Ahok Ungkap Jenis Partai yang Ingin Manfaatkan Dirinya demi Suara: Soal Istri Pun Bisa Difitnah

Ahok mengetahui partai mana yang memiliki niat baik dan mana yang memiliki niat buruk, bahkan ia mengaku dapat membedakannya dengan mudah.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Panggil Saya BTP
Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) berbincang dengan Anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP Ima Mahdiah (kanan) tentang rumor kenaikan gaji DPRD, ditayangkan di YouTube Panggil Saya BTP, Minggu (6/12/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) buka-bukaan soal jenis-jenis partai.

Pria yang akrab dikenal dengan nama Ahok itu mengetahui mana partai yang ingin memanfaatkannya secara positif dan negatif.

Hal itu ia ungkapkan saat berbincang dengan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Ima Mahdiah.

Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) berbincang dengan Anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP Ima Mahdiah (kanan) tentang rumor kenaikan gaji DPRD, ditayangkan di YouTube Panggil Saya BTP, Minggu (6/12/2020).
Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) berbincang dengan Anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP Ima Mahdiah (kanan) tentang rumor kenaikan gaji DPRD, ditayangkan di YouTube Panggil Saya BTP, Minggu (6/12/2020). (YouTube Panggil Saya BTP)

Baca juga: Warga Kirim Karangan Bunga Dukung Pangdam Jaya, Fadli Zon Anggap Buang-buang Uang: Model Zaman Ahok

Dikutip dari YouTube Panggil Saya BTP, awalnya Ahok dan Ima membicarakan soal rumor kenaikan gaji DPRD DKI Jakarta.

Ahok bercerita, bahwa dirinya bisa membedakan partai yang menginginkan perubahan atau hanya menginginkan suara.

"Saya tahu mana partai yang mau memanfaatkan saya, mana yang manfaatkan negatif dan positif," kata dia.

"Ada partai yang ingin saya melakukan pembaharuan, perubahan, reformasi dalam tubuh partai," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Bagi partai yang memiliki niat baik, Ahok mengatakan dirinya akan dijadikan sebuah contoh atau role model partai tersebut.

Namun dalam partai yang memiliki niat buruk, nama Ahok akan dimanfaatkan sekadar untuk mendulang suara.

"Ada orang yang cuman manfaatin saya buat dapatin suara," kata Ahok.

Ahok mengatakan, mudah baginya untuk membedakan mana partai yang memiliki niat baik dan buruk.

Ia menjelaskan, partai yang hanya ingin mendulang suara akan menyerangnya begitu tidak sependapat.

"Begitu saya beda pendapat dengan partai tersebut, atau saya tidak jadi masuk partai tersebut, langsung segala sosmed partai itu, atau anggota menyerang saya," kata Ahok.

"Menghabiskan karakter saya, langsung menyarang."

"Saya tahu partai ini hanya partai yang manfaatin saya buat dapat suara," lanjutnya.

Baca juga: Viral Alasan Gus Dur Pernah Bubarkan Kementerian Sosial: Tikusnya Sudah Menguasai Lumbung

Berselisih Paham dengan Megawati

Ahok lalu bercerita tentang kehidupannya dalam PDIP.

Ia mengaku kerap berselisih paham dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputr.

"Tapi PDIP, saya dengan Ibu Mega bisa berselisih paham," kata Ahok.

"Banyak hal saya bisa bicara sama Beliau (Megawati) tiap bulan rata-rata bisa dua jam, kadang tiga jam."

"Saya bisa beda pendapat dengan Beliau," sambungnya.

Meskipun sering berbeda pendapat, Ahok mengaku, dirinya tidak pernah diserang secara pribadi oleh PDIP yang dipimpin Megawati.

"Beliau tidak pernah menyerang atau menghabisi saya," kata Ahok.

"Makannya saya tahu Ibu Mega ingin saya menjadi model showcase di partai PDIP."

"Bukan model partai yang jual-jual nama saya, untuk dapatin suara saya, sampai memfitnah saya," lanjutnya.

Berdasarkan penjelasan Ahok, partai yang memiliki niat buruk bahkan bisa menyerang hingga ke masalah privasi kehidupan.

"Soal istri pun bisa difitnah," ungkap Ahok.

Baca juga: Di Balik Viral Solusi Mensos Juliari Batubara Cegah Korupsi, Awalnya Ditanya soal Perintah Jokowi

Simak video selengkapnya mulai menit ke-11.10:

Ahok: Langsung Ada Pemutihan Dosa-dosa

Sebelumnya diberitakan, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan langkah atau kebijakan yang akan dilakukan andaikan dirinya menjadi seorang presiden.

Dilansir TribunWow.com, Ahok mengatakan bahwa langkah pertama adalah melakukan pemutihan dosa-dosa dari pemerintahan.

Hal itu diungkapkan Ahok dalam tayangan YouTube Butet Kartaredjasa, Minggu (11/10/2020).

Menurut Ahok, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap pejabat pastinya memiliki kesalahan, baik kecil maupun besar, hingga disengaja atau tidak.

Oleh karenya, dosa-dosa tersebut tidak perlu diwariskan dari rezim ke rezim.

"Langsung ada pemutihan dosa-dosa lama supaya rezim ke rezim itu terus menjadikan ini semacam ATM," ujar Ahok.

"Siapa yang enggak pernah buat salah gitu," imbuhnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas menyinggung soal Pilkada serentak.

Dirinya hanya meminta kepada setiap calon untuk bisa membuka sejujur-jujurnya seluruh harta kekayaan yang dimiliki, termasuk harta warisan.

Karena ia mengaku tidak ingin ajang Pilkada tersebut menjadi awal dari terjadinya masalah baru, seperti misalnya korupsi.

"Saya pernah sampaikan, lalu Pilkada seluruh Indonesia, siapapun yang ikut harus bisa membuktikan secara terbalik hartanya," kata Ahok.

"Kalau kamu mengatakan harta warisan orang tua saya yang korup, enggak apa-apa, minimal rakyat tahu."

"Karena kita masih asumsi, anak pejabat yang korup pun belum tentu korup, belum tentu dia tidak punya hati melayani rakyat, belum tentu dia tidak punya hati menolong yang miskin yang membutuhkan pertolongan," jelasnya.

Lebih lanjut, Ahok mempunyai pandangan untuk meminimalisir terjadinya tindakan korupsi.

Suami dari Puput Nastiti Devi itu mengatakan bisa dengan cara memperbaiki gaji dari pejabat.

Namun dirinya menegaskan bukan lantas menaikkan gaji mereka.

"Tetapi yang penting, dia harus bisa membuktikan harta dari mana, pembuktian terbalik di pejabat, gaji pejabat diperbaiki," kata Ahok.

"Kita kan punya tunjungan operasional yang enggak boleh diambil, ya Anda boleh ambil resmi, asal Anda bisa menaikkan pendapatan berapa," jelasnya.

Meski begitu, ia mengaku tidak lantas melupakan tugas dan tanggung jawabnya, yakni menjamin kesejahteraan  rakyat.

Tak luput, dirinya mengatakan bisa menaikkan gaji dari aparat, baik TNI maupun Polri.

"Tapi KPI-nya jelas, misal rakyat Anda harus mempunyai jaminan pendidikan, jaminan kesehatan, jaminan perumahan. Terus UMKM kamu bisa bantu dari kecil ke sedang, dari sedang jadi besar," ungkapnya.

"Aparat semua dinaikkan gajinya, prajurit TNI-Polri bagaimana? Kita bisa subsidi langsung ke orangnya," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 8.13

(TribunWow.com/Anung/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
AhokBasuki Tjahaja Purnama (Ahok)Ima Mahdiah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved