Terkini Nasional
Di ILC, Fahri Hamzah Akui Dirinya Bodoh Jadi Eksportir Benur dari Kebijakan Edhy Prabowo
Mantan ketua DPR RI sekaligus wakil ketua umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengakui dirinya bodoh menjadi eksportir benur atau benih lobster.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
"Nah karena itulah kemudian kita lihat peraturannya memang ada skema di situ harus ada mediasi oleh pengusaha karena apapun di permen itu disaryaratkan ada pengusaha yang nanti membeli produknya atau benurnya nelayan ini dan mereka mendapatkan surat sehingga mereka bekerja dengan dokumen yang diberikan oleh perusahaan," jelasnya.
"Posisi tengah ini yang saya ambil," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 15.38
Ali Ngabalin Ungkap Permintaan Maaf dari Edhy Prabowo kepada Dirinya
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjadi orang yang ikut disebut dalam kasus tertangkapnya Edhy Prabowo saat masih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).
Hal itu tidak terlepas lantaran Ali Ngabalin ikut dalam rombongan Edhy Prabowo yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (25/11/2020).
Dilansir TribunWow.com dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (1/12/2020), Ali Ngabalin megungkapkan permintaan maaf yang disampaikan oleh Edhy Prabowo kepada dirinya.

Baca juga: Di ILC, Karni Ilyas Tanyakan Apakah Diam-diam Bagasi Ngabalin Berisi Barang Mewah? Lihat Reaksinya
Baca juga: Tanya KPK soal Edhy Prabowo, Sujiwo Tejo di ILC: Macan Ompong Ingin Tunjukkan kalau Tidak Ompong
Dalam kesempatan itu, Ali Ngabalin mengaku menjadi saksi mata penangkapan mantan menteri KKP tersebut sepulang dari kunjungan kerja di beberapa tempat di Amerika Serikat.
Bahkan ia mengaku ingin terus bersama Edhy Prabowo yang saat itu dibawa KPK.
Meski begitu, Ali Ngabalin harus berpisah lantaran ia tidak masuk dalam daftar orang yang dibawa KPK.
Namun sebelum berpisah, Ali Ngabalin masih sempat menguatkan Edhy Prabowo.
"Jadi saya mau bilang bahwa di balik kesempurnaan manusia, Tuhan melengkapi kita dengan sifat lali, lupa, dan lengah," ujar Ali Ngabalin.
"Dan saya kira itu yang saya bisikan kepada beliau, sehingga saya minta izin lagi sama KPK untuk kedua kali bahwa tolong jangan pisahkan saya dengan Pak Edhy," jelasnya.
"Saya harus terus dampingi beliau sampai pada waktunya saya harus ditinggal."
Begitupun sebaliknya, Ali Ngabalin mengatakan bahwa dirinya mendapatkan permintaan maaf dari Edhy Prabowo.