Terkini Daerah
Rumah Mahfud MD Digeruduk Ratusan Orang, Massa Minta sang Menteri Keluar: Jangan Ngumpet, Temui Kami
Kediaman ibunda dari Mafhud MD baru saja digeruduk oleh ratusan orang yang berteriak-teriak minta sang menteri menemui langsung massa.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Halili mengaku dirinya sempat merasa takut ketika banyak orang mendatangi rumah Mahfud MD.
"Saya mau mengantar anak ke madrasah tidak jadi. Takut ada keributan. Aksi mereka kurang lebih lima menit," imbuh Halili.
Di sisi lain, Ketua RT 5 RW 3 Kelurahan Bugih, Slamet mengatakan, rumah yang digeruduk oleh massa itu biasanya ditempati ibu dari Mahfud MD dan perawatnya.
"Rumah itu saat ini kosong. Tapi setiap hari dijaga antara tiga sampai enam polisi berbaju preman," ungkap Slamet.
Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar langsung pergi ketika hendak diwawancarai di lokasi kejadian.
Baca juga: Gus Miftah Komentari soal Revolusi Akhlak dan Bandingkan dengan Sikap Pribadi Habib Rizieq Shihab
Mahfud MD Minta Rizieq Kooperatif
Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD menyesalkan sikap dari Imam Besar Front Besar (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD menyesalkan sikap Habib Rizieq yang menolak dilakukan tes swab dalam rangka penelusuran kontak penularan Covid-19.
Selain menolak, Habib Rizieq juga dinilai tertutup terkait dengan kondisi kesehatannya.

Hal itu diungkapkan Mahfud MD dalam konferensi pers di Graha BNPB, Minggu (29/11/2020) malam, seperti yang dikutip dari Kompas Malam.
Seperti yang diketahui, Habib Rizieq justru dikabarkan melakukan tes swab secara diam-diam di Rumah Sakit UMMI, Bogor.
Bahkan terbaru, Habib Rizieq dikabarkan telah keluar dari Rumah Sakit UMMI tanpa sepengetahuan petugas satgas Covid-19.
"Kami sangat menyesalkan sikap saudara Muhammad Rizieq Shihab yang menolak untuk dilakukan penelusuran kontak mengingat yang bersangkutan pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD mengakui bahwa memang pasien berhak untuk tidak mengungkapkan kondisi atau catatan kesehatannya.
Namun dikatakannya ada pengecualian dalam kondisi tertentu, seperti pandemi Covid-19.