Terkii Daerah
Bukan Tanpa Alasan, Keponakan Sempat Dicurhati IRT yang Bunuh Diri di Babel supaya Beli Rumahnya
Ditemukan oleh anak kandungnya, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Bangka Belitung tewas gantung diri.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ditemukan oleh anak kandungnya, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Bangka Belitung (Babel) tewas dalam kondisi gantung diri, Senin (30/11/2020).
Sang anak mengaku melihat kondisi ibunya dalam keadaan tergantung tepat setelah ia terbangun karena mendengar suara benda jatuh.
Suara tersebut tidak lain berasal dari sebuah kursi yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya.
Baca juga: 4 Bocah di Lampung Kerap Dianiaya Ayahnya sejak sang Ibu Jadi TKW, Kakek Korban Ungkap Penyebabnya
Baca juga: Bukan Dibunuh, Jasad WNI Dibuang Dalam Koper di Makkah karena Pelaku Ingin Bantu Korban Namun Panik
Dikitip TribunWow.com dari BangkaPos.com, Selasa (1/12/2020), keponakan korban, Evi mengungkapkan kesaksiannya sebelum yang bersangkutan tewas.
Evi mengatakan bahwa korban sempat datang ke warung miliknya.
Kedatangan korban persis beberapa menit sebelum ditemukan dalam kondisi gantung diri.
Diungkap Evi, tujuan korban tersebut karena meminta supaya berkenan membeli rumahnya.
Sedangkan alasan mau menjual rumahnya itu karena korban mengaku mempunyai tanggung jawab untuk membayar utang.
Kepadanya, korban mengaku mempunyai utang sebanyak Rp 30 juta dan tidak ada pilihan lain selain menjual rumah tersebut.
Meski begitu, Evi tidak mengikuti permintaan korban untuk membeli rumahnya dan meminta untuk diselesaikan secara baik-baik.
"Tadi dia (korban -red) tiba tiba ke toko, dia WA, dia bilang ke saya 'ak beli lah rumah ku tu, saya ini banyak utang, Ys (suami -red) tidak mau tau'," ujar Evi menirukan ucapan korban, Senin (30/11/2020) malam.
"Utang itu tidak banyak sekitar 30 jutaan. Kalau cuma 30 kan masih bisa kita selesaikan," imbuhnya.
"Mungkin kalau suami saya yang menyampaikan ke suami dia (korban -red) kan, tidak sampai ribut. Terus saya bilang nanti kalau pulang kata suami saya baru kita selesaikan," tambah Evi.
Baca juga: Detik-detik Pria Ditikam Adik Ipar hingga Tewas, Tiba-tiba Diserang saat Makan Bakso
Lebih lajut, Evi mengatakan bahwa beberapa saat setelah pulang dari tokonya, korban sempat menuliskan sebuah story WhatsApp (WA).
Dengan nada galau, korban menuliskan satu kalimat yang mengatakan bahwa kehiduannya yang tahu hanya dirinya sendiri bukan orang lain.
Korban juga membubuhkan emoji bendera merah.
"Anda tidak tahu sebenarnya kehidupan saya, apa yang anda rasakan tidak anda ketahui," demikian pesan status korban.
"Kira-kira 16 menit pulang dari toko kami, korban buat status galau sama emoji bendera merah. Ya status gitu gitu lah pokoknya. Pas beduk Ashar, acu nelpon nangis, bilang su, Y**** bunuh diri, langsung tutup toko. Di sini lah ramai," jelas Evi.
Kronologi
Orang yang pertama kali menyaksikan jasad adalah bocah berusia tujuh tahun yang tidak lain adalah anaknya sendiri, sebut saja Bujang (7).
Dikutip TribunWow.com dari BangkaPos.com, Selasa (1/12/2020), seorang warga bernama Guntur mengaku mendapatkan laporan dari anaknya yang mendengar tangisan dari Bujang.
Saat dihampiri, tangisan Bujang tersebut untuk kematian ibunya.
Namun saat itu, Bujang hanya mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal dan belum menceritakan penyebab kematiannya.
Guntur mengatakan peristiwa itu terjadi pada sore hari pukul 16.00 WIB.
"Kejadiannya ashar (petang -red). Anaknya (anak korban -red) sebelum ashar nangis di dapur rumah. Mulanya kami belum tahu (apa yang terjadi -red) di dalam rumah," kata Guntur, Senin (30/11/2020) malam.
Baca juga: Ditinggal Orangtua Ibadah, Balita Tewas Terbakar di Rumah, Warga Berhamburan setelah Dengar Teriakan
Baca juga: Suami di Bandar Lampung Tega Jual Istrinya dan Lakukan KDRT lantaran Tak Ada Pelanggan dan Setoran
Setelah mendatkan informasi dari anaknya, Guntur pun langsung mendatangi lokasi untuk memastikan kebenarannya.
Ia pun kaget lantaran meninggalnya ibu Bujang akibat bunuh diri dengan cara menggantung diri.
"Dari situ saya, istri dan anak ku yang besar lari ke rumah korban, lihat sudah begantung. Tidak berani lagi nyentuhnya sudah bebiru (kulit korban berwarna biru -red)," kata Guntur.
Guntur menjelaskan korban melakukan gantung diri ketika kedua anaknya sedang tidur.
Korban lalu melakukan rencananya itu menggunakan kain bali yang diikatkan ke leher sambil berdiri di atas kursi.
Ia menambahkan saat kejadian, Bujang terbangun setelah mendengar teriakan dan suara benda jatuh yang diketahui merupakan kursi yang digunakan ibunya bunuh diri.
Betapa tidak menyangkanya, ia dihadapkan oleh jasad ibunya yang tergantung.
Baca juga: 4 Bocah di Lampung Kerap Dianiaya Ayahnya sejak sang Ibu Jadi TKW, Kakek Korban Ungkap Penyebabnya
"Anak dua-duanya di kamar tidur lalu kedengeran suara kursi terjatuh. Kalau gantung dirinya pakai Kain Bali Warna biru," tambah Guntur.
Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, AKP Andri Eko Setiawan memastikan bahwa kejadian itu murni sebagai tindakan bunuh diri.
Ia mengatakan pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Setelah mendapat informasi itu, tim iden turun ke lokasi, melakukan evakuasi. Untuk kasusnya murni bunuh diri, karena tidak ada tanda tanda kekerasan," kata Andri Eko.
Disclaimer:
Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Artikel ini diolah dari BangkaPos.com dengan judul '"Kasus Mak Ku Bunuh Diri" Korban Tinggalkan Hutang Rp30 Juta' dan 'Bocah Tujuh Tahun Histeris Lihat Ibu Tewas Tergantung', 'Kain Bali Jadi Barang Bukti dan 'Kasus "Mak Ku Bunuh Diri" Begini Pesan Terakhir Korban'