Breaking News:

Terkini Daerah

IKAL PPSA XXI Dukung Pembangunan Ekonomi Garut Selatan, Diharap Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) PPSA XXI memberikan dukungan terhadap pembangunan ekonomi Garut Selatan

Editor: Ananda Putri Octaviani
Istimewa
Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) PPSA XXI memberikan dukungan terhadap pembangunan ekonomi Garut Selatan. 

TRIBUNWOW.COM - Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) PPSA XXI memberikan dukungan terhadap pembangunan ekonomi Garut Selatan.

Dukungan tersebut ditandai dengan penandatangan kerjasama antara Unibersitas Garut (UNIGA), PT Pasopati Agri Sejahtera (PT PAS), dan Masyarakat Petani Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Garut.

Penandatanganan itu dilaksakan dalam acara Sidang Terbuka Senat Universitas Garut di Garut, Sabtu (28/11/2020).

Sementara Sidang Senat Terbuka UNIGA itu digelar dalam rangka wisuda.

Baca juga: Wagub DKI Ahmad Riza Patria Positif Covid-19, Tertular dari Staf Pribadi

Baca juga: Temukan Unsur Pidana terkait Kerumunan Acara Rizieq Shihab, Polda Metro Layangkan Surat Pemanggilan

Dalam sambutannya, Ketua IKAL PPSA XXI, Komjen Pol (Purn) Arif Wachjunadi menjelaskan, dukungan ini diharapkan dapat menggerakan secara nyata perekonomian Garut Selatan.

Dengan demikian hal itu dapat menaikkan taraf hidup masyarakat setempat.

Keterlibatan IKAL PPSA XXI dalam kerjasama tersebut dilatarbelakangi oleh Rektor Uniga, Abudssy Syakur Amin yang merupakan anggota IKAL PPSA XXI.

Karena memberi dukungan, IKAL PPSA XXI siap untuk terjun ke lapangan dan berharap masyakarat Garut Selatan dapat mencapai hidup sejahtera.

Dalam acara kerjasama tersebut, naskah kerjasama ditandatangani oleh Abudssy Syakur Amin (Uniga), Brigjen TNI (Purn) Rusiadi (PT PAS) dan Ayi Priatna (Masyarakat Petani Desa Cikelet).

Kerjasama itu disaksikan oleh Bupati Garut Rudi Gunawan dan Arif Wachjunadi yang keduanya juga membubuhkan tandatangannya.

Kerjasama pembangunan ekonomi model seperti ini sesuai dengan harapan Bupati Garut Rudi Gunawan yang diungkapkan dalam pidatonya.

Dijelaskan Rudi Gunawan bahwa meski lepas dari cap sebagai daerah tertinggal pada tahun 2015, Garut mengalami kendala dalam mendatangkan investor.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Positif Covid-19, Kini Jalani Isolasi Mandiri

Salah satu alasan utamanya adalah sebagian besar tanah di Garut dikuasai oleh BUMN dan Perusahaan swasta.

Sehingga untuk membebaskan tanah 1 ha saja, pemerintah Garut mengalami kesulitan.

Secara detil Rudi Gunawan menjelaskan, luas Kabupaten Garut sebesar 300.000 ha.

Halaman
123
Tags:
GarutBupatiEkonomi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved