Terkini Daerah
5 Fakta Anak di Bireuen Aniaya Ayah Kandung, Dipicu Masalah Uang hingga Kondisi Korban
Msk (30), warga Desa Sukaramai, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, Aceh tega membacok ayah kandungnya. Ini fakta selengkapnya.
Editor: Mohamad Yoenus
Hasil penyelidikan polisi, pembacokan tersebut disebabkan korban tidak memberikan uang untuk biaya nikah pelaku.
Saat itu korban memang tidak memiliki uang.
“Informasi sementara, sang anak Msk (30) (tersangka) membacok orang tuanya karena meminta uang dari ayahnya untuk biaya kawin. Orang tuanya tidak ada uang saat diminta, maka terjadilah pembacokan,” ujar Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Dimmas Adhit Putranto SIK kepada Serambinews.com, Jumat (27/11/2020).
Kasat Reskrim mengatakan, keterangan dari sejumlah saksi saat dilakukan penyelidikan, tersangka adalah anak kedua dari Jufri Ismail dengan ibunya Juwairiah (almarhum).
Kemudian orang tuanya menikah lagi.
Beberapa waktu lalu, orang tuanya menjual harta.
Sebelum kejadian tersebut, tersangka sering mengamuk di rumah dan menghancurkan barang rumah tangga seperti piring dan lainnya.
Beberapa saat sebelum kejadian, ia mencari orang tuanya.
Namun, tidak bertemu.
Baca juga: Korea Selatan Mencatatkan Lonjakan Kasus Covid-19 secara Diam-diam dengan Tanpa Gejala
Kemudian tersangka mencari ke Keude Sukaramai.
Ia melihat orang tuanya sedang duduk di Pos jaga (sekarang dijadikan Pos Pencegahan covid-19) desa itu bersama seorang warga lainnya.
“Kabarnya, tersangka datang menjumpai orang tuanya meminta uang dari hasil penjualan harta untuk biaya kawin. Namun, orang tuanya tidak memiliki uang,” ujar Kasat Reskrim Polres Bireuen.
Mendapat jawaban tidak ada uang, maka tersangka mengamuk dan membacok orang tuanya.
4. Perilaku Pelaku
Menjawab Serambinews.com, tersangka sering sakit-sakitan, Kasat Reskrim mengatakan, informasinya sering sakit, namun belum bisa dipastikan penyakitnya.