KPK Tangkap Menteri Edhy Prabowo
Namanya Justru Trending saat Edhy Prabowo Ditangkap, Susi Pudjiastuti: Netizen Itu Nakal-nakal
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menanggapi ditangkapnya Menteri KKP Edhy Prabowo atas kasus suap.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Diketahui Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap ekspor benih lobster atau benur.
Baca juga: Di Mata Najwa, Dedi Mulyadi Ngaku Biasa Saja Edhy Prabowo Ditangkap KPK: Tidak Logis Ekspor Benur
Menurut Ngabalin, saat itu Edhy dan rombongan baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dalam kepulangan dari Amerika Serikat (AS).
Ngabalin menyebutkan awalnya proses kepulangan Edhy Prabowo dan rombongan saat itu mengikuti prosedur normal.
"Kalau di bandara biasa saja, sama seperti kita melakukan perjalanan dari provinsi atau dari luar negeri," ungkap Ali Ngabalin.
Sesampainya di terminal kedatangan, Edhy mengikuti protokol sesuai posisinya sebagai pejabat publik yang melakukan perjalanan, kemudian di-swab test Covid-19.
Sampai saat itu, Ngabalin menyebutkan tidak ada kejanggalan.

"Jadi normal, begitu turun dari pesawat, pintu pesawat sampai garbarata, sampai masuk ke jalan menuju terminal," paparnya.
"Jadi kalau dibilang ditangkap di depan pintu pesawat, tidak benar, apalagi dalam pesawat," lanjut Ngabalin.
Namun pada saat itu rombongannya dipisahkan petugas dengan para penumpang lain.
Mereka diarahkan ke sudut ruangan.
Baca juga: Istri Edhy Prabowo Iis Rosita Dewi Tetap Bebas meski Ikut Belanjakan Uang Korupsi Suaminya, Mengapa?
Mantan anggota DPR RI itu menyebutkan dari penampilan ia sudah menyadari petugas yang mengarahkan tersebut adalah penyidik.
Diketahui Ngabalin saat itu dalam perjalanan yang sama dengan Edhy Prabowo ke AS.
Ia meminta agar tidak dipisahkan dengan rombongan sang Menteri KKP.
"Dari belakang saya tahu kalau itu adalah penyidik, terus saya minta, 'Jangan, saya satu tim. Saya sama-sama dengan Pak Edhy, jangan pisahkan saya dengan Pak Edhy dan teman-teman, ini 'kan sudah di Tanah Air'," ungkap Ngabalin.
Ia menuturkan saat itu tidak diketahui identitas penyidik yang menghampiri mereka.