Habib Rizieq Shihab
Jubir FPI Enggan Buka Dokumen Rahasia antara Rizieq Shihab dan BIN: Supaya Tidak Makin Keruh
Setelah tiba di Indonesia seusai pulang dari Arab Saudi, Habib Rizieq Shihab pernah menyinggung memiliki dokumen perjanjian dengan BIN.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Setelah tiba di Indonesia pada Selasa (10/11/2020), Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab sempat menyinggung soal sebuah dokumen rahasia antara dirinya dengan pihak Badan Intelijen Negara (BIN).
Pria yang akrab disapa Habib Rizieq itu tidak memaparkan dengan jelas apa isi dari dokumen tersebut.
Di sisi lain, Juru Bicara FPI Munarman meyebut, apabila dokumen tersebut dibuka ke publik maka dapat membuat suasana makin keruh.

Baca juga: Jubir FPI Sebut Pemerintah sempat Rajin Bujuk Habib Rizieq Shihab, Ditawari Pulang Pakai Jet Pribadi
Pernyataan itu diungkapkannya lewat acara podcast YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa (24/11/2020).
Munarman bercerita, saat berada di Arab Saudi, Habib Rizieq sempat ditanyai oleh intelijen dari Arab Saudi.
Pertanyaan yang diajukan kepada Habib Rizieq kala itu adalah soal status buron.
"Dalam tanya jawab itulah kemudian akhirnya Habib Rizieq dipertanyakan," kata Munarman.
"Anda kan buronan, kata intelijen Saudi," ucapnya menceritakan proses tanya jawab antara Habib Rizieq dan intelijen Arab Saudi.
"Anda kan lagi dicari-cari intelijen negara Anda."
"Pokoknya ada 17 tuduhan," ungkap Munarman.
Munarman mengatakan, Habib Rizieq kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan oleh intelijen Arab Saudi.
Untuk menjawab soal status buron, saat itu Habib Rizieq menunjukkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).
"Habib Rizieq jelaskan satu per satu," kata Munarman.
Munarman lanjut menyinggung soal dokumen rahasia antara Habib Rizieq dan sebuah lembaga negara.
"Ada perjanjian?" tanya Akbar Faizal.
"Ada dokumen lah, dokumen tertulis," jawab Munarman.
"Saya penasaran dengan itu," kata Akbar Faizal kepada Munarman.
Munarman enggan membocorkan isi dari dokumen rahasia tersebut.
"Memang masih harus kita simpan supaya tidak makin keruh," kata dia.
Saat diminta membocorkan sedikit isi dokumen tersebut, Munarman mengatakan, bahwa dokumen itu berisi antara Habib Rizieq dan badan intelijen Indonesia atau BIN.
"Sudah disebut Habib Rizieq kan dokumen intelijen," kata Munarman.
"Artinya, mencoba untuk saling tidak mengganggu."
Munarman bercerita, kala itu pihak Arab Saudi terkejut ketika melihat dokumen yang ditunjukkan oleh Habib Rizieq.
"Tentu saja pihak intelijen Arab Saudi kaget," kata dia.
Setelah itu Habib Rizieq diminta untuk menunggu di Arab Saudi dalam rangka proses klarifikasi ulang dari pihak Arab Saudi.
"Dalam proses klarifikasi ulang itu lah Habib Rizieq tidak mendapat izin keluar dari Arab Saudi," terang Munarman.
Baca juga: FPI Sebut Pangdam Jaya Mencla-mencle soal Pencopotan Baliho Habib Rizieq: Tak Pernah Lawan Satpol PP
Simak video selengkapnya mulai menit ke-22.12:
Habib Rizieq Klaim Punya Perjanjian dengan BIN
Sebelumnya diberitakan, Habib Rizieq mengungkapkan deretan bukti dirinya sudah bebas dari jeratan hukum
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan kanal YouTube Front TV, Selasa (10/11/2020).
Setelah kembali ke Tanah Air, Habib Rizieq menyampaikan sambutan kepada para simpatisan di kediamannya yang terletak di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Ulama tersebut menjelaskan ia sudah terbebas dari kasus hukum manapun dan hal itu telah disampaikannya kepada pemerintah Arab Saudi.
Menurut Rizieq, dirinya diisukan memiliki masalah dengan Badan Intelijen Nasional (BIN) yang kemudian ditanyakan pemerintah Arab Saudi.
"Terakhir mereka bilang, 'Anda ini dikejar-kejar badan intelijen dari negara Anda'," ungkap Habib Rizieq.
"Saya bilang, 'Saya enggak ada persoalan dengan badan intelijen'," tuturnya.
Rizieq menyebutkan dirinya diminta membuktikan tidak ada permasalahan dengan BIN.
Ia mengaku memiliki dokumen perjanjian resmi dengan BIN yang ditunjukkannya ke pihak Arab Saudi.
"'Tapi ini ada laporannya, Anda bisa buktikan kalau Anda tidak punya permasalahan dengan badan intelijen Indonesia?'," ucap Rizieq, mengulangi perkataan otoritas Arab Saudi.
"Apa buktinya? 'Saya punya dokumen perjanjian antara saya dengan badan intelijen Indonesia', saya terjemahkan lagi dalam bahasa Arab," paparnya.
Baca juga: Ngaku Hidup Enak di Mekkah, Habib Rizieq Ungkap Sebenarnya Tak Ingin Pulang: Ada Kewajiban
Rizieq mengaku dokumen tersebut dirasa harus dirahasiakan dan tidak dipublikasikan.
"Resmi di situ, dan dokumen ini belum saya buka ke masyarakat. Saya pikir enggak ada perlunya saya buka, kecuali kalau darurat," terang pendakwah ini.
Melihat dokumen perjanjian itu, Rizieq mengaku pihak otoritas Arab Saudi justru terkejut.
Tidak hanya itu, otoritas Arab Saudi yang berwenang dalam intelijen justru meminta maaf karena telah menuduh Rizieq.
"Saya tunjukkan, mereka kaget, 'Anda punya perjanjian begini bagus dengan negara, Anda tidak punya masalah, kok dilaporkan macam-macam?'," ungkap Rizieq.
"Akhirnya pemerintah Saudi, otoritas yang berwenang di bidang ini mereka justru akhirnya minta maaf, 'Kami salah, kami sudah melewati batas wewenang yang kami punya, kami minta maaf karena ini memang dari informasi yang kami terima'," terangnya. (TribunWow.com/Anung/Brigitta)