Terkini Daerah
Pura-pura Jadi PNS hingga Jual Obat, Anas Ngaku Sudah Bujuk Banyak Wanita Lakukan Hubungan Asusila
Bermodalkan seragam, Anas berpura-pura menjadi seorang petugas kementerian untuk membujuk wanita melakukan hubungan asusila.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Bermodus menawarkan obat herbal, ABD Nasir alias Anas (37) telah merudapaksa seorang wanita berusia 40 tahun berinisial NH di sebuah hotel di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (16/11/2020) lalu.
Korban yang sempat ditipu lalu mengonsumsi obat racikan pelaku akhirnya tewas overdosis.
Ketika pelaku diamankan, Anas mengaku sudah berulang kali menipu sejumlah wanita untuk melampiaskan nafsunya dan demi kepentingan materi.

Baca juga: Pria Tewas Dibegal di Sumsel, Pelaku Tembak Korban di Depan Istri dan Anak yang Masih Kecil
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/11/2020), pelaku akhirnya diamankan di sebuah hotel di Jalan Gunung Lompobattang, Kecamatan Ujung Pandang, Minggu (22/11/2020).
"Polres Kolaka berkoordinasi dengan kami karena pelaku diduga tengah berada di Makassar. Setelah kami lakukan penyelidikan, kita dapat informasi keberadaan yang bersangkutan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul, Selasa (24/11/2020).
Awalnya, pelaku mengenal korban lewat jejaring media sosial Facebook.
Di sana pelaku berpura-pura menawarkan korban obat herbal yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Pelaku lalu mengajak korban untuk bertemu secara langsung.
ketika bertemu langsung, pelaku memaksa korban untuk meminum obat yang diraciknya.
Seusai mengonsumsi obat buatan pelaku, korban langsung tak sadarkan diri.
Pelaku lalu melangsungkan aksinya melakukan tindakan asusila terhadap korban, lalu membawa kabur barang-barang berharga korban.
Tak lama setelah ditinggal pelaku kabur, korban meninggal diduga overdosis akibat obat racikan pelaku.
"Saat ketemu di hotel itu ternyata pelaku memaksa korban bersetubuh," kata Khaerul.
"Hasil interogasi dua kali pelaku menyetubuhi korban sampai meninggal dunia. Ponsel korban dibawa lari dan dijual di Kendari," lanjutnya.
Baca juga: Pernah Hidup Susah, Pangdam Jaya Tak Takut Dicopot karena Masalah Baliho Rizieq Shihab: Copotlah
Ngaku Petugas Kementerian