Terkini Daerah
Bocah SD di Ponorogo Hanyut Seusai Mandi di Tengah Sungai, Awalnya Bermain dengan 3 Rekannya
Seusai terseret arus sungai, Bocah SD di Ponorogo yang ditemukan dalam kondisi kritis sempat diberi nafas buatan sebelum akhirnya tewas.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Nasib malang dialami oleh JM (10), bocah asal Desa Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang tewas seusai hanyut terbawa arus Sungai Cokromenggalan.
Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) tersebut sempat terseres arus sungai hingga sejauh 3 kilometer (km) pada Senin (23/11/2020).
Diketahui, korban awalnya bermain bersama tiga rekannya yang berhasil diselamatkan oleh warga setempat.

Baca juga: Remaja 5 Kali Rudapaksa Pacar yang Masih di Bawah Umur hingga Melahirkan, Lakukan Aksi di Ruang Tamu
Dikutip dari Kompas.tv, Selasa (24/11/2020), saat kejadian terjadi, air sungai diketahui tiba-tiba pasang.
Korban dan ketiga rekannya sempat kehilangan kendali lalu terbawa arus.
Namun dari hanya JM yang tak berhasil selamat karena posisinya berada di tengah sungai.
“Ceritanya empat anak, yang dua mandi, yang dua nonton. Terus tiba-tiba arus datang. Yang satu nyangkut di situ, yang satu dibawa arus,” kata Herry, warga setempat.
Kapolsek Babadan Iptu Yudi Kristiawan mengatakan, jasad korban baru ditemukan 25 menit seusai hanyut di sungai.
"Saat bermain ternyata ada aliran yang cukup deras dari atas. Airnya datang, tiga temannya bisa naik dari sungai tapi korban terseret arus," ucap Yudi.
Jasad JM ditemukan oleh warga di sekitar DAM Cokromenggalan.
Baca juga: Ngaku Diam-diam Cintai Istri Orang, Pembunuh di Tulungagung Dituding Warga Senang Intip Wanita Mandi
Korban sempat Kritis
Ketika ditemukan oleh warga, korban masih hidup namun berada dalam kondisi kritis.
Petugas kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo berupaya menolong korban dengan memberikan nafas buatan.
Selanjutnya korban segera dilarikan ke RSUD Dr Hardjono, Ponorog.
Namun nyawa korban tetap tak bisa terselamatkan.