Terkini Daerah
Pengakuan Anwar Mertua yang Bunuh Menantunya di Lubuklinggau: Dia Tak Punya Etika dan Tata Krama
Seoarang mertua di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan bernama Anwar membunuh menantunya, begini motifnya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Seorang mertua warga RT 03 Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan bernama Anwar menjadi pelaku pembunuhan pada menantunya, Bambang Ciptadi Lubis (57).
Anwar tega menikam menantunya menggunakan pisau dapur di bagian ulu hati korban hingga meninggal dunia pada Sabtu (14/11/2020).
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Sumsel pada Selasa (17/11/2020), Anwar mengaku membunuh suami anaknya ini karena kesal.

Baca juga: Fakta Mertua Bunuh Menantu di Lubuklinggau, Berawal saat Anak Pelaku Ditabrak Korban
Menurut kakek 60 tahun ini, Bambang adalah sosok yang tak punya etika dan tata krama.
Saat dirinya memperingati korban dengan anaknya yang sempat berkelahi, Bambang justru menantangnya.
"Dia tak punya etika dan tata krama. Datang langsung marah-marah, mereka ribut depan saya."
"Saat tegur malah nunjuk-nunjuk nantang-nantang, saya ambil pisau saya tujah," ujar Anwar di Polsek Lubuklinggau Utara pada wartawan, Selasa (17/11/2020).
Sementara itu, Kapolsek Lubuklinggau Utara, Iptu Sudarno menjelaskan bahwa kejadian ini bermula dari pertengkaran antara anak pelaku Maria Susanti dengan korban yang tak lain adalah Bambang.
Lantaran terus-terusan berdebat, Maria lalu memilih kembali ke rumah orangtuanya.
Ia membawa seluruh barang perabotan rumah.
"Karena cekcok mulut 10 hari lalu Maria pulang ke rumah orangtuanya dengan membawa seluruh barang perabotan rumah tangga mereka," ujar Sudarno.
Baca juga: Kabur ke Surabaya setelah Bunuh Siswi di Hotel Bandungan, Pelaku Gasak Motor dan Ponsel Korban
Lalu pada Sabtu malam, korban menelpon istrinya.
Ia bertanya mengapa Maria pergi membawa seluruh barang rumah tangga ke rumah orangtuanya.
Lantaran tak ingin membuat keluarga khawatir, Maria kemudian memilih menemui Bambang di pinggir jalan.
"Setelah cekcok di handphone Bambang mendatangi rumah mertuanya untuk bertemu Maria."