Terkini Daerah
Pasang Tarif untuk Ketemuan, Siswi SMA Asal Demak Dibunuh di Hotel oleh Teman Dekat yang Sakit Hati
Penjual cimol merasa sakit hati mendengar ucapan seorang siswi SMA yang meminta uang hingga ratusan ribu sebagai tarif untuk ketemuan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Rasa sakit hati mendorong Dicky Ramandany (19) unutk membunuh DF (17) yang merupakan teman dekatnya sendiri.
Tersangka menyebut, korban meminta uang mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000 jika ingin ketemu, ucapan korban itu lantas membuat Dicky sakit hati.
Korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) ditemukan tewas di sebuah hotel yang terletak di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (15/11/2020) siang.

Baca juga: Ditemukan Tewas Terbungkus Selimut di Kamar Hotel, Siswi SMA Demak Ternyata Pamit Pergi Sekolah
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/11/2020), korban sendiri terakhir kali pergi dari rumah pamit untuk berangkat ke sekolah.
Fakta itu diungkapkan oleh Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo.
"Korban ini pamit kepada orangtuanya berangkat sekolah. Sehingga masih memakai seragam pramuka," jelasnya, Rabu (18/11/2020) di Mapolres Semarang.
Tersangka dan korban memiliki status sebagai teman dekat.
"Tinggal masih dalam satu lingkungan, kenal dekat baru sekitar dua mingguan melalui media sosial. Sebelumnya sudah pernah bertemu," papar Ari.
Korban dibunuh oleh tersangka dengan cara dibekap, lalu dibenturkan ke dipan, dan terakhir leher korban dijerat menggunakan kerudung.
"Penyebab kematian korban lemas, dadanya juga ditekan sehingga susah napas," kata Ari.
Seusai korban tewas, tersangka kabur dan menjual barang-barang milik korban.
"Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam di Surabaya setelah pegawai hotel mengetahui ada mayat tersebut," jelasnya.
"Dia sakit hati dan ingin menguasai harta korban. Setelah pembunuhan, Honda Beat H 3725 AEE dijual ke penadah Ahmad Muharya Rp 2 juta dan handphone Lenovo ke Lukman Hakim seharga Rp 125.000," terang Ari.
Kesehariannya, tersangka diketahui bekerja sebagai penjual cimol di sekitar Alun-alun Demak.
"Pelaku sakit hati karena perkataan korban. Yakni kalau mau ketemu harus memberi uang, antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000," ungkap Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Onkoseno Grandiarso Sukahar.