Virus Corona
Kasus Positif Covid-19 Tembus 5 Ribu, Libur Akhir Tahun Berkemungkinan Ditiadakan
Satgas bakal merekomendasikan kepada pemerintah agar memperpendek atau meniadakan libur akhir tahun, jika angka positif terus meroket.
Editor: Ananda Putri Octaviani
Kendati sudah bisa diprediksi akan terjadi peningkatan tapi pemerintah dianggap tidak belajar pada pengalaman sebelumnya.
"Jadi pemerintah ini tidak konsisten. Kalau cuti bersama meningkatkan penularan. Memulihkan ekonomi tapi jangan terlalu digas," tukas Pandu.
Jika protokol kesehatan tidak ditegakkan, sambungnya, maka jumlah kasus positif diperkirakan terus meninggi dan imbasnya, puncak Covid-19 di Indonesia semakin sulit diprediksi.
"Ini (kasus positif) masih akan naik. Puncak belum ketahuan. Desember belum kelihatan (puncaknya), mungkin tahun depan."

'Libur Akhir Tahun Kemungkinan Diperpendek atau Ditiadakan'
Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan terjadi kenaikan jumlah pasien yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta.
Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Ratmono, mengatakan angkanya naik 21%.
"Jumlah pasien di tower 6 dan 7, huniannya saat ini 53,8% dan dibandingkan sebelumnya huniannya hanya 32%. Mudah-mudahan pertambahan ini tidak setajam September lalu yang sampai 90%," ujar Ratmono dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Minggu (15/11).
Sementara itu, tingkat keterisian pasien Covid-19 di ruang ICU seluruh rumah sakit DKI Jakarta juga meningkat hingga 68%.
Angka itu, menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, masih terkendali kendati kemungkinan masih akan bertambah sebagai imbas dari libur panjang akhir Oktober lalu.
"Kami tentu berharap ruang-ruang ICU dan isolasi tidak boleh penuh," ujar Doni Monardo.
Doni mengatakan, jika dalam satu pekan ke depan masih terjadi kenaikan kasus positif hingga 90%, maka Satgas akan mengusulkan kepada pemerintah agar memperpendek atau meniadakan libur akhir tahun.
"Tapi apabila kasusnya meningkat pada periode September lalu, maka kami rekomendasikan libur panjang diperpendek atau ditiadakan sama sekali."
Karena itulah, Satgas Penanganan Covid-19 dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali menyerukan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan yang utama, menghindari kerumunan yang "sudah pasti menimbulkan penularan".
"Sekali lagi pemerintah mengajak semua pihak jangan lakukan acara-acara yang bisa menimbulkan kerumunan karena pasti dampaknya akan terjadi penularan. Wabah Covid sangat berisiko."