Breaking News:

Terikini Nasional

Akui Prediksinya Meleset soal Reshuffle Kabinet Jokowi, Refly Harun: Setelah Pilkada 2020

Isu-isu seputar akan adanya reshuffle atau perombakan kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berkembang.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
Kolase Youtube Refly Harun/Sekretariat Presiden
Kolase Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kanan). Refly Harun mengakui prediksinya meleset soal reshuffle kabinet. 

TRIBUNWOW.COM - Isu-isu seputar akan adanya reshuffle atau perombakan kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berkembang.

Namun hingga sejauh ini setelah memasuki tahun kedua masa jabatannya belum ada yang terganti atau dipindah.

Menanggapi hal itu, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengakui bahwa prediksinya soal reshuffle kabinet meleset.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan dalam Ratas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan dalam Ratas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020). (Capture YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Ditanya Najwa Shihab Apakah Ada Reshuffle Kabinet, Maruf Amin: Hanya Allah dan Pak Jokowi yang Tahu

Baca juga: Beda Gibran Vs Bagyo di Debat Pilkada Solo, Pengamat Sebut Ada yang Emosional dan yang Curhat

Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube pribadi Refly Harun, Senin (16/11/2020), dirinya mengatakan sempat memprediksi bahkan menyakini bahwa kebijakan prerogatif presiden tersebut akan dilakukan sebelum masa jabatan berlangsung setahun.

Padahal menurutnya pribadi, sudah waktunya ada perombakan kabinet yang dilakukan oleh Jokowi, mengingat kinerja menterinya yang dianggap kurang memuaskan.

Dan bahkan tidak jarang dan tidak sedikit menteri yang mendapatkan kritik terkait penanganan pandemi Covid-19 hingga dampaknya pada krisis kesehatan dan ekonomi.

"Pertanyaan yang paling besar adalah kenapa atau mengapa sampai saat ini Presiden Jokowi tidak kunjung atau tidak juga melakukan reshuffle kabinet," ujar Refly Harun.

"Dan presiksi saya salah, karena prediksi saya mengatakan tidak sampai satu tahun akan dilakukan reshuffle kabinet," jelasnya.

Meski begitu, ia kembali memprediksi bahwa reshuffle kabinet akan tetap terjadi dalam waktu dekat, tidak sampai pergantian tahun.

"Tetapi rasanya sebentar lagi akan terjadi reshuffle itu, tidak sampai akhir tahun," kata Refly Harun.

Baca juga: Massa FPI Sambut Meriah Habib Rizieq, Sikap Jokowi Jadi Sorotan Media Asing: Akan Sangat Hati-hati

Menurutnya, alasan Jokowi belum juga mengambil langkah reshuffle adalah ada kaitannya dengan gelaran Pilkada Serentak 2020.

Dikatakannya bahwa ada kestabilan politik yang masih harus dijaga menjelang kontestasi Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

Apalagi terdapat dua Pilkada yang menjadi fokusnya, yakni Pilkada Solo dan Pilkada Medan.

Hal itu tidak terlepas majunya anak sulung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wali Kota Solo dan sang menantu Bobby Nasution sebagai calon Wali Kota Medan.

"Spekulasi mengatakan sedang menanti Pilkada Serentak 2020 tanggal 9 Desember nanti," ungkapnya.

"Bayangannya adalah setelah Pilkada reshuffle akan terjadi."

Lebih lanjut, mantan Komisaris Utama PT Pelindo itu memastikan bahwa setelah Pilkada 2020, beban untuk memanfaatkan hak prerogatifnya itu sudah jauh berkurang.

Meski begitu, Refly Harun hanya berharap andai nantinya Jokowi melakukan reshuffle maka harus dilakukan secara objektif, tanpa memikirkan kepentingan partai atau golongan.

"Jokowi mungkin jauh lebih plong hatinya untuk mereshuffle orang-orang yang dianggap tidak workable atau tidak sesuai dengan target kerjanya atau tidak extra ordinary," terangnya.

Baca juga: Refly Harun Sebut Pemerintah Tak Perlu Bahas Rencana Rekonsiliasi Habib Rizieq: Bukan Lawan Politik

Simak videonya mulai menit ke- 5.20

Survei Menteri Jokowi: Prabowo Jadi yang Terbaik

Lembaga survei Indo Barometer melakukan survei terhadap kinerja para menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hasilnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terpilih menjadi menteri terbaik.

Dilansir TribunWow.com, survei dilakukan berdasarkan kinerja para menteri dalam setahun terakhir.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/11/2020), Prabowo Subianto mendapatkan nilai sebesar 29,3 persen.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengalahkan nama-nama menteri lainnya yang juga kerap tampil.

Setelah Prabowo Subianto, di posisi kedua ada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim mendapatkan nilai 16,3 persen.

Dilanjutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani di posisi ketiga.

Sri Mulyani memperoleh nilai 15,2 persen.

Baca juga: Survei Tunjukkan 50,6 Persen Publik Puas atas Kinerja Jokowi Tangani Covis-19, Ini Alasannya

Melengkapi posisi lima besar dalam survei menteri terbaik ada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Erick Thohir mendapatkan 12, 2 persen, sedangkan Mahfud MD 8,8 persen.

"Lima menteri yang dinilai publik mempunyai kinerjanya bagus adalah Prabowo Subianto (29,3 persen). Kemudian Nadiem Makarim (16,3 persen), Sri Mulyani Indrawati (15,2 persen), Erick Thohir (12,2 persen), dan Mahfud MD (8,8 persen)," ujar Direktur Eksekutif IB, Muhammad Qodari, dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Sebagai informasi, survei dilakukan pada 10 hingga 17 Oktober 2020.

Terdapat 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Menurut Qodari terdapat lima kriteria dalam penilaiannya, mulai dari jiwa kepemimpinan, keputusan tegas dan lugas, menjaga keamanan, kebijakan berpihak rakyat, berwibawa dalam menyelesaikan masalah.

Baca juga: Tagih Masker untuk Pengungsi Merapi, dr Tirta Kecewa BNPB Justru Sumbangkan untuk Acara Habib Rizieq

Berikut detail penilaian publik terhadap kelima menteri Jokowi:

Prabowo Subianto

Mempunyai jiwa kepemimpinan yang bagus 22,5 persen
Keputusannya tegas dan lugas 19,1 persen
Mampu menjaga keamanan 11 persen
Kebijakannya berpihak ke rakyat kecil 8,7 persen
Berwibawa dalam menyelesaikan masalah 8,1 persen

Nadiem Makarim

Pintar/intelektual 34,3 persen
Banyak program terobosan 15,6 persen
Mampu meningkatkan pelayanan pendidikan 10,4 persen
Muda berbakat (energik) 10,4 persen
Cara kerjanya bagus 5,2 persen

Sri Mulyani Indrawati

Pintar/intelektual 33,3 persen
Cocok menduduki menteri tersebut 8,9 persen
Mempunyai hasil kerja nyata 8,9 persen
Keputusannya tegas dan lugas 6,7 persen
Mampu meningkatkan perekonomian 5,6 persen

Erick Thohir

Pintar/intelektual 22,1 persen
Banyak program terobosan (visi misi ke depan) 15,3 persen
Cara kerjanya bagus 8,3 persen
Mempunyai hasil kerja nyata 8,3 persen
Keputusannya tegas dan lugas 8,3 persen

Mahfud MD

Pintar/intelektual 38,6 persen
Memberikan solusi atas masalah 9,6 persen
Kebijakannya berpihak ke rakyat kecil 9,6 persen
Keputusannya tegas dan lugas 7,7 persen
Mempunyai jiwa kepemimpinan yang bagus 7,7 persen

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
reshufflePresiden Joko Widodo (Jokowi)JokowiRefly HarunKabinet KerjaPilkada 2020
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved