Pilpres Amerika Serikat 2020
Tak Ada Bukti, Pejabat Pemilu AS Tolak Klaim Kecurangan yang Disampaikan Donald Trump
Para pejabat senior Amerika Serikat yang bertanggung jawab menggelar pemilihan presiden menolak klaim kecurangan Pilpres AS dari Trump.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Para pejabat senior Amerika Serikat yang bertanggung jawab menggelar pemilihan presiden menegaskan bahwa pilpres tahun ini adalah yang paling bersih dalam sejarah negara tersebut.
Pernyataan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri menyatakan, tidak ada bukti kartu-kartu suara dihapus atau dihilangkan.
"Tidak ada bukti bahwa ada sistem pemilihan yang dihapus atau ada suara yang hilang, suara yang diubah," kata komite Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Keamanan (CISA).
Baca juga: Tolak Proses Transisi Pemerintahan pasca-Kalah di Pilpres AS, Donald Trump Lanjutkan Gugatan Hukum
Dikatakan pula tidak bukti yang mengarah bahwa pemilu "direkayasa sedemikian rupa".
Pernyataan ini sekaligus membantah klaim kecurangan yang berulang kali disampaikan oleh Presiden Donald Trump, yang hingga hari Jumat (13/11/2020) menolak mengakui kemenangan Joe Biden.
Trump mengeklaim bahwa 2,7 juta suara untuk dirinya "telah dihapus", namun dia tidak mengajukan bukti atas klaim tersebut.
Direktur CISA, Christopher Krebs, menduga dirinya akan dipecat oleh pemerintahan Trump, menurut kantor berita Reuters.
Krebs disebut-sebut telah membuat penghuni Gedung Putih tidak senang lantaran Cisa mengelola sebuah laman bernama Rumor Control yang melawan informasi keliru mengenai pemilu.
Asisten Direktur Cisa, Bryan Ware, telah mengundurkan diri dari jabatannya pada Kamis (12/11/2020), setelah Gedung Putih meminta dia mundur awal pekan ini, demikian dilaporkan Reuters.
Dalam perkembangan terbaru, Biden diproyeksikan menang di Arizona, membuat suara elektoralnya bertambah, beda 73 dengan Trump.
Dua negara belum mengumumkan hasil pilpres, yaitu Georgia dan North Carolina.
Calon memerlukan 270 suara elektoral untuk memanangkan lomba menuju Gedung Putih.
Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menuding para politisi senior Partai Republik melemahkan demokrasi dengan ikut-ikutan mendukung klaim Presiden Donald Trump bahwa ada kecurangan pemilu—walau tanpa memberi bukti.
Dalam wawancara dengan CBS News yang bakal tayang Minggu (15/11/2020), Obama menegaskan Presiden terpilih Joe Biden "jelas menang" pada pilpres tahun ini.
Kemenangan Biden diproyeksikan media-media AS pekan lalu, namun perhitungan suara di beberapa negara bagian masih berlangsung.