Pilpres Amerika Serikat 2020
Tolak Proses Transisi Pemerintahan pasca-Kalah di Pilpres AS, Donald Trump Lanjutkan Gugatan Hukum
Presiden Terpilih Joe Biden menampik sikap pemerintahan Trump yang menolak memulai proses transisi resmi.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Presiden Terpilih Joe Biden menampik sikap pemerintahan Trump yang menolak memulai proses transisi resmi, meskipun ada sejumlah pemimpin Partai Republik yang berpihak pada Presiden Donald Trump untuk melanjutkan gugatan hukum guna membatalkan hasil pemilu yang memproyeksikan kemenangan Joe Biden.
Berikut laporannya.
Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden karena hasil pemilihan presiden yang memproyeksikan kemenangannya.

“Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Anda dan Wakil Presiden Terpilih Kamala Harris,” kata Macron.
Sementara Boris Johnson mengucapkan, “Saya benar-benar memberi selamat kepada Presiden Terpilih Joe Biden dan Kamala Harris.”
Tetapi di dalam negeri, yang terjadi berbeda.
Baca juga: Klaim Bukti Kecurangan Lain di Pilpres AS, Trump Mengaku Pecahkan Rekor Suara: Saya Menang Mudah
“Akan ada transisi yang mulus pada pemerintahan kedua Trump,” demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo yang menolak menerima hasil pemilu, dan mengulangi seruan Presiden Donald Trump untuk hanya menghitung surat suara “yang sah,” terminologi yang digunakan untuk meningkatkan tuduhan-tuduhannya yang tidak berdasar bahwa Partai Demokrat telah mencuri hasil pemilu.
“Tidak ada bukti apapun atas pernyataan-pernyataan yang disampaikan presiden atau Menteri Luar Negeri Mike Pompeo,” ujar Biden.
Biden hari Selasa (10/11) menyebut penolakan Trump untuk mengakui kekalahannya sebagai sebuah hal yang “memalukan” tetapi secara umum meremehkannya.
“Fakta bahwa mereka tidak mau mengakui bahwa kami menang, pada saat ini tidak terlalu berpengaruh dalam rencana kami dan apa yang dapat kami lakukan antara saat ini dan 20 Januari nanti,” tambahnya.
Hanya beberapa senator faksi Republik yang telah menyampaikan ucapan selamat kepada Biden dan pendampingnya, Kamala Harris.
Demikian pula Presiden George Walker Bush, presiden terakhir dari Partai Republik.
Baca juga: Trump Kembali Tak Akui Kekalahannya di Pilpres AS, Publik Balas dengan Meme: Anda Kalah Tuan
Sejumlah pemimpin Partai Republik lainnya berpihak pada Trump. Pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan, “Presiden Trump seratus persen berhak menyelidiki tuduhan-tuduhan adanya kecurangan dan mempertimbangkan opsi hukumnya.”
Sebagian besar anggota Partai Republik secara pribadi mengakui bahwa Biden akan menjadi presiden berikutnya, tetapi enggan menantang Trump secara terbuka, demikian ujar pakar strategi Partai Republik Rob Stutzman.
“Perhitungan politiknya adalah Anda tidak ingin berseberangan dengan Donald Trump, yang hanya dengan satu cuitan dapat memicu kemarahan sekitar separuh Partai Republik terhadap Anda. Tidak ada yang ingin sakit kepala karena hal-hal ini.”