Terkini Nasional
Tak Menolak, Mahfud MD Jelaskan Isi Lengkap Surat Gatot Nurmantyo soal Penghargaan Bintang Mahaputra
Mahfud MD mengungkapkan isi surat dari Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkapkan isi surat dari Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surat dari Gatot Nurmantyo tersebut diberikan lantaran tidak bisa menghadiri penganugerahan tanda jasa Bintang Mahaputera di Istana, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020).
Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Mahfud MD mengatakan ada enam alinea dalam surat yang ditulis Gatot Nurmantyo tersebut.

Baca juga: Telpon Gatot Nurmantyo, Refly Harun Ungkap 3 Alasan Tak Hadiri Penghargaan: Tugas Negara dari Jokowi
Baca juga: Refly Harun Ungkap 3 Alasan Gatot Tak Hadiri Penghargaan Bintang Mahaputera: Kebetulan Dia Telepon
Sebelumnya, Mahfud MD menjelaskan alasan Gatot Nurmantyo tidak bisa menghadiri penyerahan penghargaan tersebut.
Mulai dari yang pertama karena kondisi pandemi Covid-19, tapi bukan karena soal protokol kesehatan, melainkan lebih sebagai bentuk simpati dan empati kepada para prajurit TNI yang sedang berjuang di luar.
Selain itu menilai timingnya tidak tepat karena tidak seperti biasanya yang diberikan setiap menjelang hari kemerdekaan RI.
Dan alasan ketiga adalah merasa belum bekerja dengan baik.
Meski begitu, jika melihat dari isi suratnya, Mahfud MD mengatakan Gatot Nurmantyo tidak memberikan penolakan tetapi sudah menerimanya.
Dikatakannya dalam surat tersebut juga Gatot menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara, khususnya kepada Jokowi atas pengargaan yang diberikan.
"Tetapi surat yang dikirim itu berisi enam alinea," ujar Mahfud MD.
"Alinea pertama mengatakan dia menerima dan berterima kasih kepada kepala negara yang telah memberikan itu, meskipun begitu kami (Gatot) tidak dapat hadir hari ini karena tiga alasan tadi," jelasnya.
"Lalu alinea terakhir mengucapkan terima kasih sekali lagi dan mohon maaf kami sama sekali tidak berniat menolak."
"Jadi sudah jelas, dia menerima hanya tidak bisa hadir," tegas Mahfud MD.
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa ke 71 Tokoh, Ini Daftarnya
Lebih lanjut, meskipun Gatot Nurmantyo tidak bisa datang, Mahfud MD memastikan Bintang Mahaputera akan tetap diberikan kepada yang bersangkutan.
Menurutnya, penghargaan tersebut sudah menjadi hak dari Gatot Nurmantyo sebagai tanda jasanya untuk bangsa dan negara.
"Endak dikembalikan lagi ke negara, itu adalah hak yang sudah atau yang diberikan oleh Presiden," kata mantan Katua Mahkamah Konstitusi itu.
"Yang kedua yang bersangkutan sendiri mengatakan tidak menolak, malah eksplisit menyatakan menerima dan berterima kasih," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 2.55:
Refly Harun: Ada Tugas dari Jokowi yang Belum Terselesaikan
Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Deklarator KAMI, Refly Harun buka suara menanggapi tidak hadirnya Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam acara penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera.
Seperti yang diketahui, rencananya, penyerahan Bintang Mahaputera kepada Gatot akan diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020).
Dilansir TribunWow.com dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Rabu (11/11/2020), Refly Harun mengaku kebetulan sempat menerima panggilan telepon dari Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Habib Rizieq Diyakini akan Jadi seperti Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung: Itu Baik bagi Demokrasi
Oleh karenanya dirinya kemudian menanyakan langsung kepada yang bersangkutan terkait alasannya tidak menghadiri acara tersebut.
Selain alasan pandemi Covid-19 dan merasa ada ketidaklaziman karena diberikan tidak seperti biasanya yakni saat menjelang hari kemerdekaan RI, menurut Refly Harun ada alasan yang lebih substantif.
Dikatakannya bahwa ada tugas dari Presiden Jokowi yang belum terselesaikan oleh Gatot Nurmantyo.
Tugas tersebut sebelumnya diberikan ketika Gatot Nurmantyo masih aktif menjadi Panglima TNI.
Atas dasar itulah ada perasaan tidak enak kepada Jokowi untuk bisa menerima pengargaan tersebut.
Meski begitu, Refly Harun mengaku tidak bisa mengungkapkan tugas apa yang belum diselesaikan oleh Gatot Nurmantyo, lantaran yang bersangkutan meminta untuk tidak menceritakan ke publik dalam waktu sekarang ini.
"Yang lebih substantif adalah dia mengatakan ada tugas negara yang diperintahkan presiden (Jokowi) kepadanya yang belum dia selesaikan," ujar Refly Harun.
"Dia merasa bahwa tidak enak untuk datang, hanya masalahnya untuk alasan ketiga ini dia wanti-wanti untuk rahasia katanya," jelasnya.
"ketika dia menjadi panglima TNI. Mungkin nanti suatu saat diungkapkan sendiri kepada presiden, kepada menteri atau kepada siapapun oleh Pak Gatot."
Baca juga: Gatot Nurmantyo hingga Susi Pudjiastuti Terima Bintang Mahaputera Hari Ini, Mahfud MD: Harus Diberi
Lebih lanjut, terlepas dari tiga alasan yang sudah disampaikan oleh Gatot, Refly Harun mengaku mempunyai pandangan tersendiri.
Dikatakannya tidak bisa dipungkiri bahwa ada rasa dilema dari Gatot untuk menerima penghargaan tersebut.
Karena di satu sisi, saat ini posisi Gatot Nurmantyo sudah berada di opsisi setelah bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
"Kita juga harus membacanya, tentu ada dilema bagi seorang Gatot Nurmantyo untuk datang dan menerima bintang jasa itu, walaupun itu hak dia sebagai mantan panglima TNI yang juga diberikan mantan Panglima TNI lainnya," kata Refly Harun.
"Tapi timing itu bukan hanya timing soal November saja, tetapi ketika dia berada di pihak katakanlah oposisi misalnya, itu yang membuat dilema," pungkansya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)