Terikini Nasional
Soal Kepulangan Habib Rizieq, Slamet Maarif ke Kapitra Ampera: Yang Khawatir Justru Tanda Tanya
Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif melakukan debat dengan Politikus PDIP, Kapitra Ampera soal rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif melakukan debat dengan Politikus PDIP, Kapitra Ampera soal rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab.
Dilansir TribunWow.com, Habib Rizieq rencananya akan tiba di Tanah Air dari Jedah, Arab Saudi pada Selasa (10/11/2020).
Menyusul kabar tersebut, penyambutan akan dilakukan oleh para pendukung Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Habib Rizieq Nyatakan Pulang 10 November, BIN Minta Tak Perlu Euforia Penyambutan Berlebihan
Baca juga: Pastikan akan Tiba di Indonesia 10 November, Habib Rizieq Tegaskan Tak Ada Peran dari Pemerintah
Slamet Maarif kemudian meminta kepada pihak manapun, apalagi pemerintah untuk tidak perlu mengkhawatirkan momen tersebut.
Dirinya memastikan acara penjemputan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu akan berjalan dengan tertib.
"Tidak perlu ada yang dikhawatirkan, silakan saja yang mau menjemput beliau datang ke bandara tanggal 9 November," ujar Slamet Maarif dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (5/11/2020).
"Insyaallah kami sudah terbiasa alumni 212 menjaga diri, taat terhadap aturan yang ada, bahkan menjaga kebersihan," jelasnya.
Menurutnya, pihak-pihak yang menaruh rasa khawatir justru mengundang pertanyaan.
Apalagi dikatakannya bahwa Habib Rizieq hanyalah seorang warga negara yang berprofesi sebagai ulama, sehingga tidak perlu dikhawatirkan ataupun ditakutkan.
"Yang khawatir itu justru menimbulkan tanda tanya, kenapa Anda takut? Apa urusannya?" kata Slamet Maarif.
"Apakah Anda takut kezolimannya terbongkar, apakah Anda takut ketidakadilannya terbongkar, apakah Anda takut kebobrokan, kecurangannya akan terbongkar?" tanyanya.
Baca juga: Bantah Disebut Overstay, Habib Rizieq Ancam Pihak yang Tuduh Dirinya: Akan Saya Tuntut secara Hukum
Mendengar pernyataan dari Slamet Maarif, Kapitra Ampera merasa terganggu.
Ia mengatakan apa yang disampaikan oleh Slamet Maarif bersifat tendensius, sehingga justru bisa memancing timbulnya pro dan kontra.
"Ini tendensius begini yang bikin rusuh, bikin gaduh," kata Kapitra Ampera.
"Tudingan-tudingan begini yang bikin gaduh," tegasnya.
Slamet Maarif kembali menegaskan bahwa tidak perlu ada yang harus merasa khawatir atas kepulangan Habib Rizieq.
Ia kemudian mengungkapkan tujuan utama Habib Rizieq setiba di Tanah Air adalah untuk ikut memperingati Maulid Nabi Muhammad dan melanjutkan perjuangan dakwahnya.
"Kalau berpikir jernih saya pikir tidak akan khawatir, karena beliau seorang ulama," jelas Slamet Maarif.
"Beliau sudah tunjukkan bahwa agenda datang ke Indonesia untuk dakwah untuk melanjutkan perjuangan Baginda Rasulullah, untuk memperingati Maulid Nabi, jadi tidak perlu dikhawatirkan," pungkasnya.
Baca juga: Tanggapan BIN soal Rencana Kepulangan Habib Rizieq 10 November, Tinggal Tunggu Realisasinya
Simak videonya mulai menit ke- 9.38:
BIN Minta Tak Perlu Euforia Penyambutan Berlebihan
Mendengar kabar kepulangan Habib Rizieq, Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto memberikan tanggapannya.
Wawan Purwanto mengaku sudah mendengar kabar perihal rencana kepulangan Habib Rizieq.
Ia menambahkan yang bersangkutan juga sudah menyatakan memiliki mempunyai tiket perjalanan udara dari Jedah, Arab Saudi menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Baca juga: Pastikan akan Tiba di Indonesia 10 November, Habib Rizieq Tegaskan Tak Ada Peran dari Pemerintah
Baca juga: Habib Rizieq Segera Pulang? Refly Harun Soroti Pernyataan Dubes RI di Arab Saudi: Terkesan Tak Ingin
Meski begitu, pihaknya akan menunggu bagaimana realisasi pada hari yang sudah ditentukan tersebut.
"Rencananya memang demikian dan seperti disampaikan juga bahwa sudah pegang tiket dan sebagainya," ujar Wawan Purwanto.
"Tinggal soal realisasinya memang kita semua menunggu," imbuhnya.
Wawan Purwanto hanya berpesan kepada para pendukung Habib Rizieq untuk tidak berlebihan dalam penyambutannya, andai memang nantinya benar-benar tiba di Tanah Air.
Selain di satu sisi kondisinya tidak memungkinan di tengah pandemi Covid-19, tetapi juga untuk mencegah terjadinya provokasi-provokasi yang tidak inginkan.
"Tapi kita ingin andai kata toh pulang, ndak usah terus berlebihan, provokasi-provokasi, kemudian terlalu banyak baliho-baliho yang lantas bisa menimbulkan euforia yang terutama timbul pro kontra," jelas Wawan Purwanto.
Sementara itu terkait ada anggapan negara melarang atau menghalang-halangi kepulangan Habib Rizieq, ia tidak membenarkan.
Baca juga: Andaikan Trump atau Biden Menang, Apa Dampaknya? Mantan Dubes RI Singgung Lawatan Jokowi ke AS
Ia menegaskan bahwa negara tidak pernah memberikan larangan kepada setiap warganya.
Namun menurutnya dengan catatan setiap warga negara tersebut tidak memiliki masalah hukum, baik di negara sendiri maupun di negara lain.
"Selama ini tidak (menghalangi), kita tetap melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah dan warga negara ya kita mesti menyelamatkan," terangnya.
"Hanya kalau misalnya lantas terjadi masalah di Saudi, ini kan persoalan Saudi, bukan persoalan Indonesia, dan kita tetap ya silakan kalau misalnya di sana sudah selesai, mau kembali ya tidak masalah," sambungnya.
"Hanya tapi catatan kami kalau misalnya terjadi provokasi bisa dihindari dan kita redam supaya tidak muncul masalah baru," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 3.10:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)