Terkini Daerah
Soroti Sosok Pimpinan Klub Moge yang Keroyok Anggota TNI, Anggota DPR: Jangan Seenaknya Memukul
Ahmad Sahroni meminta semua komunitas tidak bersikap arogan dan menekankan bahwa kekerasan tidak dapat dibenarkan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar tidak ada lagi komunitas-komunitas yang bersikap arogan.
Pernyataan itu ia sampaikan terkait kasus pengeroyokan anggota TNI yang dilakukan oleh sejumlah orang yang tergabung dalam klub pengendara motor gede (moge) Harley Davidson, di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020) lalu.
Saat membahas soal arogansi klub, Ahmad Sahroni menyinggung soal sosok pimpinan klub moge yang ternyata bukanlah orang sembarangan.

Baca juga: 5 Fakta soal 2 Anggota TNI Dikeroyok Pengendara Moge, Ini Alasan pada Korban Kenakan Baju Preman
Dikutip dari Tribunnews.com, Senin (2/11/2020), diketahui pimpinan klub moge itu merupakan seorang purnawirawan jenderal.
Bahkan sosok pimpinan klub moge itu pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada awal reformasi.
Pria itu adalah Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago.
Bagi Sahroni, sikap arogansi tetap tidak bisa dibenarkan.
“Arogansi tidak baik bagi siapapun. Jangan sok hebat, arogan dan main kekerasan di jalan. Mau geng motor besar atau kecil, yang arogan-arogan seperti ini harus ditindak sangat tegas oleh polisi,” ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/11/2020).
Ia juga menegaskan bahwa setiap komunitas seharusnya mengajarkan sopan santun kepada para anggotanya.
“Sekalipun ada pihak yang merupakan mantan petinggi di dalam komunitas tersebut, mereka harusnya mengajarkan hal yang baik dalam perjalanan dengan saling santun dan bersapa kepada semua pihak di jalan,” ucap Sahroni.
Sahroni terus mengingatkan agar setiap komunitas tetap menghormati sesama pengguna jalan.
“Mau apapun komunitasnya, apakah Moge, sepeda, lari, atau apapun itu, tetap harus menjaga sopan santun, jaga nama baik klub dan kendaraan," paparnya.
"Ini untuk pelajaran bagi semua komunitas dalam era modern ini bahwa kita harus bijak, jangan seenaknya memukuli orang,” sambung Sahroni.
Baca juga: Peran 5 Pengendara Moge Harley yang Jadi Tersangka Pengeroyokan Dua TNI di Bukitinggi
Kronologi Pengeroyokan Anggota TNI
Sebelumnya diberitakan, Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) akhirnya angkat bicara terkait kasus dua personelnya dikeroyok oleh sejumlah anggota klub motor gede (moge) Harley Davidson.