Terkini Internasional
Bantah Dukung Karikatur Nabi, Presiden Prancis Sebut Ucapannya Diputarbalikkan: Ini Kebohongan
Presiden Prancis Emmanuel Macron menanggapi kecaman tokoh umat Islam dunia dan para petinggi negara dengan mayoritas agama Islam.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Kalau tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham," lanjutnya.
Diketahui, pernyataan Macron itu diberikan atas kematian Guru Sejarah dan Geografi Samuel Paty.
Kepala Samuel Paty dipenggal oleh muridnya karena Abdoullah Anzorov saat sedang berjalan pulang ke rumah.
Sedangkan, Abdoullah Anzorov yang merupakan remaja Chenchen berusia 18 tahun langsung ditembak mati oleh polisi atas kejadian tersebut.
Samuel Paty dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad sebagai materi kebebasan berekspresi.
Sementara itu, dikutip dari laman Kompas TV, diketahui Pemerintah Indonesia turut mengecam pernyataan Macron melalui Kementerian Luar Negeri.
Kemarahan itu ditunjukkan dengan pemerintah memanggil Dubes Perancis untuk Indonesia, Olivier Chambard pada Selasa (27/10/2020).
Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah menyebut pihaknya sudah mengecam tindakan Macron.
Meski demikian, ia tak memberikan penjelasan soal tanggapan pihak Dubes Prancis terkait kecaman tersebut. (TribunWow.com/Brigitta/Gipty)