Terkini Nasional
Kesan Pertama Megawati Awal-awal Jadi Ketum PDIP: Ini Partai Bobrok Amat
Megawati Soekarnoputri menceritakan kesan pertamanya menjadi Ketua Umum di PDIP Perjuangan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Bercerita awal-awal menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengakui kesan pertamanya tidak dapat dikatakan baik.
Bahkan Megawati mengakui kala itu ia menyebut PDIP sebagai partai yang bobrok.
Hal tersebut ia ceritakan dalam acara peresmian Patung Bung Karno, Sekolah Partai, Kantor DPD dan DPC PDI Perjuangan, pada Rabu (28/10/2020) lalu.

Baca juga: Sindir Pihak yang Ingin Jadi Presiden, Megawati: Sabar Ajalah, Entar Kita Tanding Lagi 2024
Dikutip dari YouTube PDI Perjuangan, Rabu (28/10/2020), awalnya Megawati berandai jika Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno bisa hidup kembali.
Ia mengenang bagaimana dirinya selalu dipesankan oleh sang ayah tentang sejumlah hal-hal positif dan keistimewaan negara Indonesia.
"'Kamu harus ingat Indonesia dikenal sebagai sebuah negara kepulauan, seperti untaian Zamrud Khatulistiwa, orang-orangnya ramah tamah'," kata Megawati mengutip pesan Bung Karno.
Ibu dari Ketua DPR Puan Maharani itu menyebut Indonesia saat ini sudah tak lagi sama seperti apa yang dideskripsikan oleh Bung Karno.
"Sekarang mungkin zamrudnya sudah meretel, putus, tidak sebagai untaian kalung lagi," ucap Megawati.
"Bangsanya mulai menjadi tidak ramah tamah."
Megawati lalu berandai apabila Soekarno bisa hidup kembali, maka ia menginginkan ayahnya tersebut untuk memberikan pembelajaran kepada warga Indonesia tentang bangsa Indonesia, dan juga Pancasila.
"Kalau bapak mungkin bisa diizinkan turun ke dunia lagi, kamu mestinya kasih kuliah sama bangsamu lagi, kayak apa namanya bangsa Indonesia," terangnya.
Megawati lalu menjelaskan bahwa dirinya tidak melihat ada yang kurang dari Pancasila.
Bahkan ia berani memperdebatkan bahwa Pancasila tidak memiliki kekurangan.
"Kalau dilihat kurangnya Pancasila apa, ya belajar saja, nanti ikut sekolah partai," kata dia.
"Kalau enggak cocok mari kita debat urusan Pancasila, tapi menurut saya pasti akan selalu kalah (debat)," tegas Megawati.