Terkini Daerah
Massa Geruduk DPRD Bali hingga Berakhir Ricuh, Anggota DPD RI yang Temui Nyaris Dihajar Massa
Sejumlah massa mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali di Renon, Denpasar, Rabu (28/10/2020).
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah massa mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali di Renon, Denpasar, Rabu (28/10/2020).
Diketahui massa itu berasal dari Perguruan Sandhi Murti.
Sementara kedatangan massa aksi guna bertemu dengan anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Wedasteraputra Suyasa alias AWK.
Baca juga: Pernyataan Mengejutkan Josep Maria Bartomeu selain Putuskan Mundur dari Barcelona
Dalam orasinya, mereka mengatakan kekecewaan dengan beberapa statemen AWK yang dinilai memperbolehkan seks bebas asal memakai kondom dan menyebut ida bhatara yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida bukan sebagai dewa.
Kedatangan massa sempat ditahan di pintu gerbang Kantor DPD RI Perwakilan Bali oleh aparat keamanan.
Namun beberapa saat kemudian AWK nampak menemui massa aksi dan aparat membukakan pintu gerbang.
Ditemui AWK, massa tambah geram dan menyebut beberapa kata kasar.
Bahkan massa nyaris menghajar AWK.
Baca juga: Di ILC, Saleh Daulay Minta Ditunjukkan Negara yang Berhasil Vaksinasi: Jangan-jangan Vaksin Politik
Setelah ricuh dengan massa aksi, AWK akhirnya memerintahkan agar aparat menutup pintu gerbang.
Aparat akhirnya menutup pintu gerbang Kantor DPD Perwakilan Bali dan massa langsung membubarkan diri.
Ditemui setelah massa bubar, AWK menuturkan bahwa massa sudah sempat datang ke Kantor DPD RI Perwakilan Bali sehari sebelumnya saat dirinya mediasi dengan Ketut Ismaya di Tampak Siring.
"Mereka ini datang ke kantor dan langsung nyelonong, tidak bawa surat, teriak-teriak. Dan saya beritikad baik untuk menerima hari ini jam 12," kata dia.
AWK menuturkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan ruang rapat untuk massa tersebut, namun setelah ditunggu sekitar 20 menit tidak ada yang mau ke ruang rapat kantor DPD RI Provinsi Bali.
Tak hanya itu, AWK juga melihat bahwa dalam aksi itu, massa sudah melakukan penghinaan terhadap pribadinya.
Saat itu, AWK mengaku berinisiatif untuk menemui massa aksi namun mereka tetap tak mau masuk ke kantor DPD, bahkan pintu gerbang sudah dibuka.