Viral Medsos
Viral 2 Pendaki Pria Pose Tanpa Busana Bugil di Gunung Gede Pangrango, Dilakukan di Tempat Sakral
Publik tengah dibuat geram oleh ulah dua orang pendaki yang berpose bugil di kawasan alun-alun Suryakancana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Publik tengah dibuat geram oleh ulah dua orang pendaki yang berpose bugil di kawasan alun-alun Suryakancana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.
Terlebih, perbuatan tak senonohnya itu difoto dan diunggah ke media sosial dan kini tengah viral.
Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto angkat suara, dan menuntut kedua orang yang ada di dalam foto tersebut meminta maaf.

"Sebaiknya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat di media sosial bersangkutan," kata Wahju seperti dikutip dari rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (22/10/2020).
Lokasi Sakral Malah buat Foto Bugil
Pasalnya, ditegaskan Wahju, alun-alun Suryakancana dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Cianjur.
"Apa yang diperbuatnya juga bertentangan dengan norma agama dan sosial, serta melanggar SOP pendakian yang melarang perbuatan tidak sopan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, asusila dan perbuatan sejenis lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, pegiat lingkungan dan pendaki asal Cianjur Taufik Ismail (37) mengaku tak habis pikir dengan apa yang dilakukan kedua pria di foto tersebut.
“Sangat tidak beretika, tidak bermoral. Bukan jiwa seorang pendaki apalagi pencinta alam,” kata Opik kepada Kompas.com via telepon seluler, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Viral Video Oknum Satpol PP Rampas Uang Pengemis, Bermodus Penertiban hingga Korban Histeris
Pendaki Harusnya Punya Tata Krama
Menurutnya, seorang pendaki harus punya tata krama termasuk menghormati tempat-tempat yang dikunjungi, apalagi tempat itu punya nilai histori bagi suatu daerah.
“Kita wajib menghormati tempat yang kita kunjungi, dimanapun itu berada, apalagi ini di gunung."
"Namun, ini malah melakukan hal yang sangat sangat tidak pantas,” ujar dia.
Opik yang pernah melakukan ekspedisi di sejumlah gunung di Pulau Jawa itu menilai, saatnya pendaki sadar akan hakekat mendaki gunung.
“Bukan sekedar mampu muncak lantas cekrek-cekrek buat eksistensi apalagi cari sensasi."