Pilpres 2024
Gus Miftah Sebut Netizen Dukung Jadi Capres, Ridwan Kamil Ngaku Punya Cita-cita Lain: Klise Memang
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku saat ini tidak ada keinginan melanjutkan karier politik menjadi calon presiden pada pemilihan 2024.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku saat ini tidak ada keinginan melanjutkan karier politik menjadi calon presiden pada pemilihan 2024.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Ngobrol Bareng Gus Miftah di iNews, Jumat (23/10/2020).
Diketahui pejabat yang kerap disapa Kang Emil itu mengawali karier politik sebagai Wali Kota Bandung dan berlanjut menjadi gubernur.

Baca juga: Ridwan Kamil Jawab soal Maju Pilpres 2024, Seloroh Gus Miftah: Karena Saya Mau Jadi Menteri
Pendakwah Gus Miftah lalu bertanya kemungkinan Ridwan Kamil ingin mencalonkan diri sebagai presiden.
"Kalau urusan presiden juga gimana takdirnya. Kalau pintunya terbuka saya bismillah, kalau pintunya tertutup tidak ada penyesalan," ungkap Ridwan Kamil.
"Kepemimpinan itu sama saja, hanya masalah angka. Jadi wali kota, jadi gubernur, jadi presiden sama saja harus amanah, harus jujur, harus istiqomah," jelasnya.
Selain itu ia menilai masalah kepemimpinan hanya terkait statistik jumlah penduduk yang ditangani.
"Hanya masalah angka, kalau wali kota yang diurus 2,5 juta. Gubernur 50 juta, segede Korea Selatan, sudah kayak presiden, kalau jadi presiden ya 260 juta," terang Kang Emil.
Ia menambahkan, sebaiknya tidak terlalu berambisi dalam suatu hal agar tidak stres.
Gus Miftah lalu menyinggung santer di media sosial dukungan untuk Ridwan Kamil menjadi calon presiden.
"Tapi biasanya kepala daerah kalau punya keinginan nyapres, di-bully. Ini netizen banyak yang dukung, loh," ungkap Gus Miftah.
Kang Emil menilai suara warganet hanya mencerminkan minoritas dari penilaian masyarakat sesungguhnya.
Baca juga: Beda Reaksi soal Demo UU Cipta Kerja: Ridwan Kamil dan Anies Janjikan Hal Ini, Ganjar Temui Pelajar
"Ada noisy minority, ada silent majority. Netizen itu kelompok kecil tapi bising, sebenarnya yang banyak itu yang diam," komentar mantan Wali Kota Bandung ini.
Ia menegaskan pendapat warganet itu perlu dicek kebenarannya di lapangan, apakah memang benar mendukung dirinya.
Menanggapi jawaban narasumbernya, Gus Miftah menanyakan kemungkinan ada keinginan bagi Kang Emil yang masih ingin diraih.