Terkini Daerah
Kesaksian Korban Selamat Lihat 11 Temannya Terkubur Hidup-hidup di Tambang Ilegal: Itu di Depan Saya
Bambang merasa bersyukur bisa selamat dari tragedi longsornya tambang liar yang mengubur hidup-hidup sebelas temannya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Beruntung sekaligus sial menggambarkan nasib yang dialami oleh Bambang (38), satu dari tiga penambang ilegal yang selamat dari tragedi longsor.
Pada Rabu (21/10/2020), sebanyak 11 rekannya tewas terkubur hidup-hidup di dalam tambang batu bara ilegal yang berada di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Meskipun berhasil selamat dari tragedi mengerikan tersebut, Bambang dan dua rekannya ditetapkan sebagai tersangka penambangan ilegal.

Baca juga: Detik-detik Siswa SMA Tewas Tertimbun Pasir di Tambang Emas Ilegal: Disuruh Nyelam di Air Keruh
Dikutip dari SRIPOKU.com, Jumat (23/10/2020), walau berstatus tersangka, Bambang mengaku tetap bersyukur bisa selamat.
Bambang sendiri beralasan dirinya tidak mengetahui bahwa hal yang ia lakukan adalah ilegal.
"Kami tidak tahu kalau tambang itu ilegal, karena baru kerja disana, tahunya setelah kami ditangkap polisi," ungkapnya.
Ia mengaku ikut temannya menambang ilegal karena butuh uang untuk menghidupi istri dan kedua anaknya.
"Saya tidak tahu kalau tambang itu ilegal dan dilarang, dan di lokasi kejadian itupun baru hari pertama kami diajak mandor untuk membuat jalan, ya kami nurut saja, karena kami cuma numpang cari makan untuk keluarga kami," tuturnya.
Di Depan Saya
Pada saat teman-temannya terkubur hidup-hidup di tambang tersebut, Bambang mengaku sempat melihat langsung musibah itu.
"Jujur saja, saya masih syok, karena teman-teman yang meninggal itu berada tepat di depan saya, cuma jaraknya saja berbeda," ucap dia.
Bambang yang berada di dekat dinding ujung berhasil selamat, sementara teman-temannya yang berada jauh lebih dalam di tambang akhirnya tewas karena kehabisan oksigen.
"Tiba-tiba saja tanah itu tumpah dan mengubur teman-teman saya hidup-hidup hingga mereka tewas, kalau saja posisi saya di tengah-tengah juga bersama mereka, pasti saya pun tertimbun dan tewas," ungkapnya.
Baca juga: Tambang Batu Bara Ilegal Ambles hingga Tewaskan 11 Orang, Tim Evakuasi Sulit Keluarkan Tubuh Korban
Ketika melihat rekan-rekannya tertimbun, Bambang mengaku refleks berteriak meminta tolong.
"Saya menjerit ketakutan, badan saya lemas dan gemetar, bagaimana tidak, saya hampir dijemput maut, sampai sekarang,saya masih terbayang-bayang saat tanah itu tiba-tiba longsor dan menimbun teman-teman saya," katanya.