Kabar Tokoh
Lupa Disapa Jokowi saat Pidato, Ma'ruf Amin Mengaku Maklum: Orang Lagi Tegang Kan Boleh Lupa
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengklarifikasi kejadian Presiden Joko Widodo (Jokowi) lupa menyapa dirinya dalam suatu pidato kenegaraan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Maruf Amin mengklarifikasi kejadian Presiden Joko Widodo (Jokowi) lupa menyapa dirinya dalam suatu pidato kenegaraan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Catatan Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, diunggah Selasa (20/10/2020).
Awalnya presenter Najwa Shihab menyinggung publik menafsirkan momen tersebut dengan berbagai sebab, termasuk kaitan dengan jarangnya Maruf Amin tampil di depan publik.

Baca juga: Sebut Sederet Momen Kemarahan Jokowi, Effendi Gazali Ungkit Wacana Reshuffle: Misalnya Kemenkes
"Ada kemudian yang menghubung-hubungkan. Ada momen ketika di Istana Pak Jokowi lupa menyapa wakil presidennya dan itu terjadi dua kali," kata Najwa Shihab.
"Momen itu kemudian ditafsirkan macam-macam oleh publik dan kemudian ditambah-tambahi. Ceritanya, 'Wah kalau presidennya lupa wapresnya, bagaimana rakyat pasti juga sudah lupa sama wapresnya," lanjutnya.
Ma'ruf Amin tersenyum saat ditanya tentang hal tersebut.
Ia menilai hal itu wajar saja terjadi.
"Lupa itu manusiawi, saya kira," komentar Maruf Amin.
"Orang kalau lagi tegang menghadapi situasi 'kan boleh lupa," lanjutnya.
Ma'ruf menambahkan sambil berseloroh, bahwa dirinya pun pasti akan melupakan hal lain jika sedang menghadapi situasi penting.
"Sama istri saja saya suka lupa kalau lagi situasi tegang," seloroh Wakil Presiden.
Jawaban itu sontak membuat Najwa terbahak.
"Jadi soal lupa itu 'kan tidak berarti," tambah tokoh agama tersebut.
Sebelumnya Najwa menayangkan cuplikan video momen Jokowi lupa menyapa wakil presidennya di acara Penyerahan (DIPA) Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2020 pada 14 November 2019 lalu.
"Yang saya hormati ketua dan pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara, yang saya hormati para menko dan menteri," ucap Jokowi.
Baca juga: Refly Harun Pertanyakan Peran Maruf Amin: Keep Silent, Apakah Chemistry dengan Jokowi Tidak Dapat?
Di tengah sapaannya, Jokowi tiba-tiba berhenti dan menoleh ke Ma'ruf Amin yang duduk tidak jauh darinya.
"Saya hampir lupa, yang saya hormati Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia," tambah Kepala Negara, disambut tepuk tangan hadirin.
Jokowi memberi alasan dirinya sampai lupa menyapa sang wakil karena sudah terlalu sering bertemu.
"Kadang-kadang kalau sudah sampai di podium itu (lupa) karena hampir tiap hari dengan beliau, jadi malah lupa karena sering bersama-sama," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Di kesempatan lain, kejadian sama terulang kembali.
Saat itu Jokowi hendak menyampaikan sambutan di acara Kick Off Meeting Pemeriksaan atasa Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dalam Pandemi pada 8 September 2020 lalu.
"Yang saya hormati Ketua, Wakil Ketua, dan pimpinan BPKRI, yang saya hormati," kata Jokowi.
Kembali Kepala Negara menghentikan ucapannya karena menyadari lupa menyapa Ma'ruf Amin.
"Mohon maaf Pak Wapres hampir kelupaan. Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia," tambah Jokowi.
Lihat videonya mulai menit 12.00:
Ma'ruf Amin Jawab Alasan Jarang Tampil di Publik
Wakil Presiden Maruf Amin menanggapi isu dirinya jarang tampil di publik dibandingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Catatan Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, diunggah Selasa (20/10/2020).
Diketahui peran Ma'ruf Amin dalam satu tahun pemerintahan ini kerap dipertanyakan.
Baca juga: Termasuk UU Cipta Kerja, 3 Kebijakan Kontroversial Ini Warnai Setahun Masa Pemerintahan Jokowi-Maruf
Hal itu kemudian disinggung Najwa Shihab, termasuk pertanyaan publik yang membandingkan Ma'ruf dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
"Rasanya ada semacam persepsi di publik bahwa peran wapres di duet Jokowi-Ma'ruf ini tidak terlalu menonjol, bahkan mungkin sejauh tidak terlihat," singgung Najwa Shihab.
"Persepsi yang kemudian muncul mungkin karena membandingkan dengan periode yang lalu, dengan wapres terdahulu atau situasi terdahulu. Apakah Bapak menangkap ada suara-suara mempertanyakan ke mana ini Pak Wapres?" lanjutnya.
Menanggapi hal itu, Ma'ruf hanya menilai isu semacam itu hanya persepsi yang salah di masyarakat.
"Mungkin soal persepsi, saya kira. Kalau tidak saya bilang itu mispersepsi," jawab Ma'ruf Amin.
Tokoh agama tersebut menilai memang pekerjaannya tidak selalu harus ditunjukkan ke publik.

Baca juga: Refly Harun Ungkap Beda Nasib Jokowi dengan Maruf Amin: Kritik ke Presiden Tak Sampai ke Wakilnya
Ma'ruf berpendapat hal yang lebih penting adalah tugasnya dalam membantu pekerjaan presiden.
"Sebab orang melihat itu bekerja atau tidak bekerja hanya dari statement, pernyataan ke publik. Padahal tidak semua pekerjaan itu harus di-statement kepada publik," kata Ma'ruf.
"Tetapi dikerjakan, memberikan bantuan support, memberikan solusi, memberikan pandangan yang kemudian menjadi satu kebijakan bersama," tambah ulama tersebut.
Mantan Dewan Pertimbangan Presiden ini menambahkan, masyarakat cenderung menilai kinerja seseorang dari banyaknya penampilannya di publik.
Ma'ruf mengakui dirinya memang jarang tampil, sehingga terkesan kerap absen dari posisinya sebagai wapres.
"Sementara orang itu melihatnya memang dilihat dari banyaknya statement. Saya itu 'kan memang tidak begitu banyak statement," tutur mantan Ketua MUI ini.
"Saya berprinsip ada yang harus di-statement, ada yang harus dikerjakan tidak perlu di-statement-kan," tambah dia. (TribunWow.com/Brigitta)